Prolog

4.7K 398 136
                                    

Pukul 07.00, Flavio sudah rapi dengan setelan kantornya setelah sebelumnya sempat lari pagi keliling komplek tiga putaran.

Dia berdiri bersandar di depan pintu kamar, menunggu sahabatnya yang dalam beberapa bulan terakhir ini telah tinggal di rumahnya karena suatu alasan.

"Udah, yok sarapan." Fara berseru semangat setelah memastikan bahwa ia membawa seragam ganti untuk berjaga-jaga jika ia kembali berulah di kafe tempat kerjanya nanti.

Flavio berlalu keluar kamar tanpa menjawab seruan Fara, sampai di bawah, Mama Fani tampak semangat menyambut kedua 'putrinya' turun untuk sarapan bersama.

Hari-hari Flavio selalu tertata apik. Senin sampai Kamis, ia akan bekerja di perusahaan keluarganya, ia menjabat sebagai kepala HRD, bagian yang menurutnya cukup menyenangkan karena tidak terlalu banyak menyita waktu.

Ya... walau ia harus siap dengan berbagai drama para 'calon karyawan' laki-laki ketika melakukan interview.

Ingat, harus ada penekanan pada kata calon karyawan, karena sebenarnya, mereka adalah kalangan anak pengusaha yang dengan suka rela berperilaku layaknya manusia pencari lowongan kerja hanya untuk merasakan bagaimana sensasi di interview oleh seorang Flavio Higashino.

Penat dengan segala aktivitas kantor, jam makan siang adalah waktu yang paling gadis itu nantikan. Ia akan datang berkunjung ke Xelse Cafe, tempat Fara bekerja.

Flavio suka sekali menghabiskan waktunya disana, menikmati segelas matcha smoothie yang selalu bisa memanjakan lidahnya.

Tidak jarang Flavio menyumbangkan beberapa lagu, memanfaatkan panggung kecil, fasilitas kafe yang sebelumnya sering di anggurkan.

Lama-lama, kebiasaan itu menjadi candu untuk Flavio, dan candu pula bagi para pengunjung kafe yang terlanjur jatuh cinta dengan suara indah Flavio.

Hingga tanpa di sadari, nama Xelse Cafe semakin ramai di perbincangkan, Xelse Cafe menjelma menjadi kafe ramai pengunjung.

Ketenaran Xelse Cafe semakin menjadi setelah owner kafe yang tinggal di Birmingham pulang, menetap di Indonesia, dan turun langsung dalam kepengurusan kafe.

Namanya Axelsen, lelaki penggila kerja yang bertekad meninggalkan perusahaannya di Inggris dan memilih bersantai ria di kafenya sembari menunggu kedatangan gadis yang menjadi alasan terkuatnya menetap di Indonesia.

🦩🦩🦩

Halooo... gimana nih prolognya?

Siap menyelam lebih dalam ke kisah Flavio dan Axelsen?

Jangan lupa vote⭐ komen📝, ya kawan-kawan....

Maaciihh😚😚😚

Sweet IndependentWhere stories live. Discover now