5. Flavio dan Begal

963 171 80
                                    

"Boleh gue jadi orang yang akan bikin kata cinta gak lagi jadi bullshit buat lo?"

"Boleh gue jadi orang yang akan bikin kata cinta gak lagi jadi bullshit buat lo?"

"Boleh gue jadi orang yang akan bikin kata cinta gak lagi jadi bullshit buat lo?"

"FARA BRISIKKK!" Flavio melempar bantalnya keras sampai mengenai televisi di dinding kamarnya.

Di sampingnya, Fara tidak terima di salahkan. "Lo yang brisik!"

"Udah jam lima, Faraaa! Gue gak bisa tidur!" Flavio menggeram frustasi karena semalaman ini, pikirannya tidak mau di ajak istirahat sedetik pun.

"Gue tau, Vi. Gue tau lama-lama pesona Bos Ax gak akan bisa lo tolak." Masih dengan mata terpejam, Fara menepuk-nepuk pipi Flavio. Ia lalu membuka sebelah matanya, "Di mimpiin apa sama Bos Ax?"

"Tidur enggak lo tanyain mimpi. Bangun gak lo!" Flavio memukul pelan tubuh Fara dengan guling.

"Ooo, lebih parah ternyata." Tangan Fara yang semula menepuk pipi Flavio, turun menyentuh tangan gadis itu. "Tangan lo sejak kapan Vi bisa agresif?" Tanya Fara.

"Gimana rasanya nyentuh pipi Bos Ax? Gimana rasanya berdiri adep-adepan sama Bos Ax ampe sedeket itu? Hm? Lo nakal ya ternyata." Lanjut Fara dengan mata menyelidiknya.

"Paling penting, gimana sama jantung lo?" Fara mengedipkan mata sebelah.

"Mulut lo bau. Jangan deket-deket!" Sambil menjauhkan kening Fara dengan telunjuknya, Flavio menyingkap selimut dan bangkit dari kasur.

"Gak waras kalo lo mikir gue kebawa perasaan sama dia."

"Lo juga gak waras kalo sampe gak bisa kebawa perasaan sama Bos Ax, Vio."

Flavio mengikat rambut panjangnya, manggut-manggut mendengar ucapan Fara. "Gue rela jadi gak waras versi lo."

Setelah itu Flavio melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, sebelum akhirnya...

"Aaaaa... Papaaaaa,"

Suara teriakan Mama Fani. Fara dan Flavio saling pandang panik,

"Mamaaa,"

"Aunty..."

🦩🦩🦩

"Jadi subuh-subuh gini Mama bikin keributan cuma karena... astaga." Flavio sampai tidak kuat melanjutkan kalimatnya.

Setelah Flavio semalaman tidak bisa tidur, kediaman Higashino di buat heboh oleh teriakan Mama Fani hanya karena putra sulungnya dan menantunya yang baru saja pulang berlibur dari Eropa membawa kabar bahwa,

"Menantu Mama hamil kamu bilang cuma? Mama bentar lagi jadi grandma, lho." Mama Fani mengelus perut menantunya sayang.

Flavio geleng-geleng kepala, takjub dengan kelakuan mamanya yang sangat mirip... Fara?

Benar juga. Kenapa Flavio baru terpikirkan sekarang? Jadi, sebenarnya yang anak Mama Fani itu dia, atau Fara?

Ah sudahlah. Flavio pusing. Pening.

Suasana meja makan pagi ini terasa lebih ceria dari pagi-pagi biasanya.

Bahkan para pekerja di kediaman Higashino pun tidak henti-hentinya tersenyum melihat betapa bahagianya nyonya besar mereka.

Mama Fani sibuk mengisi piring menantunya dengan berbagai lauk-pauk lezat, tidak lupa di iringi petuah-petuah bijak untuk ibu hamil.

"Ini ini, tambah ini. Lauk kesukaannya Vio buat debay dulu, ya..." Mama Fani kembali menaruh lauk di piring menantunya.

Sweet IndependentWhere stories live. Discover now