44. Frozen Flower

334 49 27
                                    

Jumpa lagi🤩 mau sedikit ngingetin nih, buat readers muslim... dari kemaren udah masuk bulan rajab ya... yuk perbanyak dzikir, perbanyak ibadah🤗

Udah gitu aja, selamat membaca!

🦩🦩🦩

"Itu, Kak, yang pake baju item. Tinggi banget, kan? Model dari Inggris."

"Sialan."

"Hai, Axel, Vio, kalian juga di sini?"

"Miss Zea kenal?"

"Ah, ya. Mereka temanku."

"Wah, berjodoh ini namanya." sahut kameramen, "Kak, kan sama temen sendiri nih, mau ya?" bujuknya.

"Antara berjodoh sama dunia makin tua makin sempit," seloroh Flavio sambil melirik Ax yang tanpa ia sangka malah sengaja menatapnya dengan raut tengil.

Flavio mendengus tak suka, lebih tak suka lagi ketika Zea tertawa renyah sambil menutup mulut.

Lebih lebih lebih tidak suka lagi ketika tangan Zea bergelantung manja di lengan Ax.

Lalu berkata, "Axel, kita dulu sudah pernah photoshot, bukan? Aku bahkan masih menyimpan fotonya."

"Saat itu kameramen bilang kita pasangan romantis. Katanya kita serasi, Axel. Kamu kamu, kamu ingat tidak?"

"Hasil foto kita juga sangat natural, benar-benar candid. Iya kan, Axel?"

"Zea!" sentak Flavio, membuat Zea diam di tempat, matanya mengerjap-erjap.

Sungguh, telinga Flavio rasanya gatal. Seperti ada lalat yang terus berputar-putar di sekitarnya sejak tadi.

"Lo mau gaya senatural, se-candid, atau seprofesional apapun ... gak akan bisa lebih bagus dari foto ini!"

SKAKMAT!

"Pppfftt

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pppfftt ... "

Bukan hanya Axelsen, si kameramen yang memang dasar sifatnya terlihat tengil itu juga sebisa mungkin menahan tawanya agar tak meledak.

Bagaimana tidak, foto yang tadi sangat malu untuk Flavio lihat, kini malah gadis itu tunjukkan tepat di depan mata Zea dengan rasa bangga.

Membuat wajah Zea sangat merah seketika. Tangannya yang tadi bergelantung di lengan Ax pun terlepas, ia menatap Axelsen linglung seakan meminta penjelasan.

Sementara Flavio tersenyum puas, "masih ngeyel minta foto?"

Tak ada jawaban dari yang bersangkutan. Zea mematung. Jika Flavio tak salah lihat, matanya berkaca-kaca.

Flavio lalu menoleh ke Ax, "gue duluan, kalian lanjutin aja," pamitnya.

"Kita pulang bareng."

"No." Flavio menghindar ketika Ax akan meraih tangannya, "kalian selesaiin yang harus di selesaiin. Gue bisa pulang sendiri."

Sweet IndependentWhere stories live. Discover now