23. Masih Berlanjut

415 90 69
                                    

Di balkon kamarnya, Flavio sedang menimang-nimang sebuah cincin aesthetic yang permatanya dijamin menyilaukan mata.

Di balkon kamarnya, Flavio sedang menimang-nimang sebuah cincin aesthetic yang permatanya dijamin menyilaukan mata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Itu adalah paket kedua yang Flavio dapat setelah paket misteri pertama berupa anting pesta dua hari yang lalu.

Dalam kotak cincin tersebut, tersemat sebuah notes yang berbunyi :

Merpati milikku
Dan akan selamanya seperti itu

Tidak sampai disitu, tepat kemaren sore, paket susulan datang. Isinya berupa kalung berlian yang tak kalah mewahnya.

Bahkan jika taksiran Flavio benar, harga kalung itu bisa untuk membeli dua mobil paling sederhana buatan negara asalnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bahkan jika taksiran Flavio benar, harga kalung itu bisa untuk membeli dua mobil paling sederhana buatan negara asalnya.

Dan sama seperti dua paket sebelumnya, paket kalung itu pun dilengkapi dengan sebuah notes,

Nuri pun cantik
Nuri pun menarik
Maka, cobalah lirik!

Gila! Flavio merasa ini benar-benar gila. Apa coba maksud sang pelaku? Siapa Merpati, siapa Nuri?

Jika dua nama burung itu diibaratkan sebagai titik subjek, bukankah nama burung Gagak lebih pantas untuk simbol kematian?

"Ck. Dikira gue anak TK apa dikasih teka-teki receh gini?" Flavio melempar asal dua kotak perhiasan mahal yang ia pegang.

"Gak punya kerjaan banget," lanjutnya sambil memandang jauh ke arah lapangan golf di depannya.

Hari ini Flavio memang sengaja bersantai di rumah. Ia ingin menunggu, apakah paket istimewa-nya juga akan datang ke rumah?

Karena dari tiga paket yang sudah-sudah, ia mendapatkannya saat berada di kantor, di Xelse Cafe dan di panti.

Jadi jika hari ini ia mendapatkannya di rumah, itu artinya sang pelaku benar-benar serius 'main-main' dengannya.

"Permisi, Non."

Flavio berjalan menuju kamarnya saat mendengar panggilan Bi Siti, "kenapa, Bi?"

"Ada paket, Non."

Sweet IndependentWhere stories live. Discover now