21. Fara Problem

456 80 52
                                    

"Flaviooo," seru Fara gembira setelah sahabat tercintanya itu menemuinya di Rumah Sakit.

Ya, setelah menerima kabar dari Teo tentang keadaan Fara, Flavio dan Axelsen segera meluncur ke lokasi yang telah dikirimkan.

Entah apa gerangan yang membuat Fara sampai bisa masuk Rumah Sakit, tapi yang pasti Flavio ragu dengan keadaan gadis itu.

Benarkah sakit? Atau hanya sekedar memberi pekerjaan tambahan pada dokter, sih?

Lihat saja kelakuannya kini, memeluk Flavio erat dengan tenaga ekstranya sampai membuat Flavio kesulitan bernapas.

"Fara lepasin,"

"Gak mau, Vio... orang gue masih pengen peluk lo,"

"Tapi gue gak bisa napas, Jubaedah! Lepasin, ah,"

Dengan tidak rela Fara melepas pelukannya, memasang ekspresi semenyedihkan mungkin, lalu menunjukkan pelipis bagian kanannya yang terluka dan sudah diperban.

"Jidat gue sakit nih," adunya manja.

"Lo apain temen gue?" Tanya Flavio tajam melirik Teo.

"Astaga, Princess. Mata lo gak usah ngelirik gitu juga kali, serem amat,"

"Gue tanya lo apain temen gue?" Ulang Flavio, lebih tajam.

"Vio, ish... jangan pelototin Teo gitu," bela Fara yang membuat Flavio menghela napas jengah.

"Gini loh, Princess... ayang Fara tadi lari-lari, terus kesandung batu, nah kepentok deh tuh jidatnya sama tepian trotoar, terus udah pingsan." jelas Teo panjang lebar.

Ax mengerutkan kening bingung, "kalian ngapain lari-lari do trotoar?"

"Soalnya tadi ayang Fara dikejar sama- mbbp," ucapan Teo terhenti karena Fara sudah lebih dulu membekap mulutnya dengan telapak tangan.

Hal yang semakin membuat Ax bingung, termasuk Flavio yang kini sudah memicingkan mata, curiga.

"Fara,"

"I-iya, Vio... aduh anu itu loh dikejar, dikejar anak ayam maksudnya, hehe..." Fara menjawab dengan terbata sambil memberi isyarat pada Teo untuk tidak bercerita macam-macam.

Namun yang diberi kode malah tak mengerti dan terus berontak meminta Fara melepaskan bekapannya.

"Lo gak mau jujur, Far?" Flavio bertanya karena ia tau ada yang sahabatnya sembunyikan.

"Oke. Gue cari tau sendiri," putus Flavio karena Fara tak kunjung menjawab.

"Eh, jangan gitu lah, Vi... aduhh, lo sih, Te, pake ngabarin Vio segala," kesal Fara.

"Sebenarnya ada apasih?" Ax membantu Flavio mendesak kedua tersangka.

"Ih Bos Ax mah jangan ikut-ikutan kepo,"

"Fara," peringat Flavio karena Fara seperti mengulur waktu.

Fara yang paham dengan arti panggilan sahabatnya itu segera memutuskan untuk bercerita. Daripada tambah panjang masalahnya, "tapi cuma lo aja ya, Vi." Ucap Fara takut-takut.

Paham dengan  maksud Fara, Ax menarik Teo untuk keluar ruangan. Memberi ruang bagi Flavio dan Fara.

"Kenapa?" Ulang Flavio tidak sabaran setelah Ax dan Teo keluar.

Jujur, Flavio khawatir dengan keadaan sahabat kecilnya ini. Apalagi setelah kejadian absurd yang Teo ceritakan tadi, membuat ia berpresepsi bahwa ada yang tidak beres.

"Papi nemuin gue,"

Flavio terkejut, "O- Om Johan? Terus?"

"Papi minta Presiden Amerika ngehubungin gue buat ketemuan,"

Sweet IndependentWhere stories live. Discover now