34. Gendong Cicit

421 53 24
                                    

"Menciptakan suatu produk harus jelas akan kemana dan kepada siapa saja pendistribusiannya. Simpelnya target."

"Skincare dan make up Safty atau Safara Beauty memiliki target remaja. Khususnya para pelajar SMA. Gadis di usia mereka memiliki ketertarikan tinggi terhadap produk kecantikan, tapi tetap ingin tampil natural."

"Solusinya ada pada make up no make up. Ini penting untuk kemudian bagaimana Safty menciptakan produk yang natural, flawles dan tentunya ... ramah di kantong."

"Masalah packaging pun sudah pasti harus diperhatikan. Desain packaging yang tidak hanya aesthetic, tapi juga memiliki nilai seni rupa terapan."

"Untuk itu, saya rasa tema Safty daily and travelly akan sangat menarik jika direalisasikan."

Prok prok prok

Tepuk tangan menggema di setiap sudut ruangan yang kini menjadi kantor sementara untuk Safty. Fara, Teo, Axelsen, Zea dan Lily mengapresiasi presentasi Flavio.

Gadis itu tersenyum simpul dan kembali duduk di kursinya.

"Sumpah, gue gak nyangka sahabat gue yang sangat anti perusahaan bisa segitu mempesonanya saat presentasi." Fara geleng-geleng kepala takjub.

Namun sesaat kemudian ia kembali sadar jika di sini dirinyalah yang sedang memimpin rapat. "Sudah ada sketsa bagaimana packaging-nya?"

Flavio mengangguk, lalu mengoperasikan laptop dengan proyektor dan memperlihatkan hasil desainnya.

Flavio mengangguk, lalu mengoperasikan laptop dengan proyektor dan memperlihatkan hasil desainnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Ini logo bayangan saya, sesuai dengan deskripsi tadi. Untuk bagaimana packaging-nya, saya rasa Ibu Safara dan Nona Zea yang lebih paham."

Mereka memperhatikan contoh logo yang Flavio desain. Simpel, menarik dan pastinya sesuai tema.

"Saya setuju tanpa komentar." Axelsen angkat bicara. Pandangan matanya fokus tertuju pada Flavio.

Flavio hanya melirik, namun bibirnya berkedut menahan senyum.

"Prasteo setuju."

"Saya setuju. Zea atau Lily ... ada yang mau ditambahkan?" Ucap Fara.

Zea tersenyum sebelum menjawab, "aku setuju." Dan Lily hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Oke, selanjutnya kita butuh sponsor-"

"Saya tanpa mengatasnamakan Higashino Corporation bersedia."

"Xelse Cafe dan E-commerce Samuel Corporation bersedia."

"Prasteo tentu saja," sambung Teo sambil mengusap hidung dengan ibu jari.

"Aku dengan senang hati menjadi brand ambassador." Zea ikut berkomentar.

Fara tersenyum bahagia, teman-temannya sungguh bisa diandalkan bahkan bersedia membantu usaha miliknya sampai di titik sejauh ini.

"Sorry to say." Flavio tiba-tiba bersuara, "tema ini mengusung dan menargetkan remaja. Saya rasa model yang dipilih pun harus sesuai."

Sweet IndependentDonde viven las historias. Descúbrelo ahora