Bagian 01

2.5K 149 2
                                    

-Selamat Membaca-

Mobil sedan berwarna hitam itu menambah kecepatannya untuk membelah Jalan raya. Terlihat Seorang Gadis Sedang memoleskan lipcream berwarna Caramel Latte di bibir tipisnya.

Gadis itu tersenyum saat menatap pantulan dirinya lewat cermin yang ia Genggam.

Cantik sekali.

Pipinya bersemu saat melihat penampilannya yang tampak sempurna dengan kulit sehat yang terawat dan tentunya barang-barang branded yang melekat di tubuhnya.

Ia menoleh ke depan, rupanya mobil yang di tumpanginya sudah mendekati area sekolah. Kirana segera mengemasi peralatan Make up nya yang berserakan di kursi penumpang di sebelahnya. Lalu memasukkannya kedalam tas berwarna Pink yang ia pakai hari ini kesekolah. Gadis itu akan menggunakan tas yang berbeda-beda di setiap minggu.

Matanya menyipit saat melihat sosok laki-laki yang lumayan tak asing di ingatannya. Lelaki dengan punggung yang nampak ia kenali. Seperti pernah ia lihat di suatu tempat. "Siapa ya?" Gumamnya lirih sambil terus mengingat.

Bola mata gadis itu membola saat mengetahui siapa pemilik punggung lebar itu.

Itu Jaka si gembel!

Kirana tersenyum licik dan mulai merencanakan sesuatu yang buruk untuk Jaka. Ia melihat genangan air yang tak lama lagi akan di lintasi oleh lelaki itu. Kirana menyeringai senang saat rencananya sudah ia temukan. Main-main dulu tak apa kan? Hahaha!

"Pak?" Panggilnya kepada supir di depannya

"Iya Non, ada apa ya?"

"Gini ya Pak, Mobil kita harus duluanin cowok yang naik sepeda di pinggir Jalan itu. Bapak lihat kan ada genangan air yang bakal dia lintasin. Nanti Bapak tabrak lubang air itu dan harus tepat menciprat ke arah seragam cowok itu ya!" Tutur Kirana menggebu-gebu. Ia ingin bermain-main dengan lelaki itu sebelum masuk kelas.

"Eh! Jangan Non, kasihan. Airnya kotor sekali, apalagi pemuda itu pakai seragam putih. Kasihan kalau sampai bernoda, susah di cuci Non" Balas pria paruh baya itu, menatap segan ke arah anak majikannya.

Kirana menghela napas kasar,

"Pak! Ikutin semua kata-kata aku. Kalau gak, aku bakal aduin Pak Rano ke Papa biar di pecat sekalian!" Bentaknya lantang kepada pria paruh baya tersebut tanpa sedikit pun rasa bersalah telah mengancam pria tua itu.

Pak Rano menghela napas pelan, lagi-lagi dirinya harus melakukan perintah yang di berikan oleh Kirana. Kalau perintahnya baik, mungkin ia akan dengan senang hati menurutinya. Lah ini? Malah di perintahkan untuk mencelakai orang.

"Ba-baik Non. Saya Jangan di pecat ya" Ucapnya pelan dan pasrah, Kirana yang mendengarnya hanya tersenyum senang. Menunggu untuk menyaksikan tontonan gratis dari dalam kaca mobilnya.

Dengan ragu pria itu menekan pedal gas dan menambah kecepatan mobil yang ia kendarai, mendekati Jaka. Ia menghembuskan napasnya pelan dan menatap sekilas Kirana yang terlihat sangat menantikan rencana nakalnya dari kaca spion tengah.

Anak ini memang nakal dan susah di atur. Ia menggeleng pelan, dan mengucap maaf berkali-kali dari dalam hati.

Byur

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Where stories live. Discover now