Bagian 22

1K 73 12
                                    

Baby, take my hand
I want you to be my husband
'Cause you're my Iron Man
And I love you 3000
Baby, take a chance
'Cause I want this to be something
Straight out of a Hollywood movie

I see you standing there
In your hulk outerwear
And all I can think
Is where is the ring
'Cause I know you wanna ask
Scared the moment will pass
I can see it in your eyes
Just take me by surprise

And all my friends they tell me they see
You're planning to get on one knee
But I want it to be out of the blue
So make sure I have no clue
When you ask

Baby, take my hand
I want you to be my husband
'Cause you're my Iron Man
And I love you 3000
Baby, take a chance
'Cause I want this to be something
Straight out of a Hollywood movie

Stephanie Poetri - I Love You 3000

•••

-Selamat Membaca-

Jaka membuka kelopak matanya sembari melepaskan ciumannya di puncak kepala Kirana. Sebelumnya, Ia sudah pasrah jika akan mendapatkan tamparan atau setidaknya makian dari Kirana. Namun, tamparan yang ditunggunya sama sekali tidak terjadi. Gadis di depannya hanya tertunduk diam sambil meremas pakaiannya sampai terlihat kusut.

"Kirana," Ujarnya lembut. Kini telapak tangannya sudah menangkup kedua pipi Gadis itu. Mengarahkan wajah Kirana supaya menatap dirinya sepenuhnya, membuat Kirana bisa menatap senyum Jaka yang tampak sumringah dari biasanya. "Gue tau Lo bosan dengar ini. Tapi, Gue nggak akan berhenti bilang kalau Gue suka sama Lo."

Cup

Kirana kembali tersentak saat pelipisnya dikecup oleh Jaka. Debaran di dadanya malah semakin menjadi-jadi saat Lelaki itu melabuhkan sebuah kecupan teramat lembut di pipi kanannya. Dan bodohnya lagi, Kirana hanya diam saja menerima perlakuan itu. Ada apa dengannya? Kirana Lo harusnya marah! Gampar kek.

"Gue suka sama Lo." Cetusnya sambil tersenyum hangat ke arah Kirana. "Kirana?"

"Hah?"

"Kenapa cuma diam?" Jaka tampak merapikan anak rambut Kirana yang menutupi separuh wajahnya. Perbuatan yang dilakukan oleh Jaka, jelas membuatnya salah tingkah. Denyut jantungnya semakin tidak terkontrol saat Jaka membalas pandangannya dengan sebuah senyuman penuh arti.

Jaka benar-benar terlihat lebih tampan dari biasanya. Meskipun, di tempat itu pencahayaannya tidak terlalu jelas karena sinar mataharinya semakin meredup. Tidak dapat dibantah, jika Lelaki itu memang terlahir rupawan.

Kirana menelan salivanya susah payah, saat ini wajahnya terasa amat panas. Apa jangan-jangan saat ini pipinya sudah semerah tomat? "K-kamu t-tadi bilang apa?" Balas Kirana terbata-bata.

Memalukan! Bisa-bisanya Ia Gugup di depan Jaka.

"Kamu?" Tanya Jaka, bibirnya tampak berkedut menahan senyum.

"Iya, K-kamu tadi bilang apa?" Jawabnya tanpa menyadari perubahan gaya bahasanya.

Jaka kembali kalah, senyuman Lelaki itu akhirnya tercetak lebar saat menangkap suara lembut tersebut. Suara berintonasi pelan yang berbeda pada sebelumnya, ketus, pedas dan nyelekit.

Nada suaranya terdengar manis di telinga Lelaki itu. Bahkan tak ada wajah galak, hanya ada raut polos seperti anak kecil yang kehilangan mainannya, Kirana tampak berbeda dari biasanya, menggemaskan.

"Gue suka sama Lo," Sahutnya kembali, masih tak bosan melemparkan senyum hangatnya. Sementara Kirana, Ia jelas terkejut pada pernyataan Jaka. Jantungnya tiba-tiba kembali berdebar tak karuan. Apa yang terJadi padanya? Dulu, saat Lelaki itu menyatakan perasaannya di depan seluruh siswa-siswi SMA Surya Kencana, tak ada perasaan aneh seperti ini, hanya ada rasa kesal dan amarah waktu itu. Namun, Mengapa saat ini berbeda?

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Where stories live. Discover now