Bagian 43

1.1K 82 29
                                    

-Selamat Membaca-

_Kirana, Terimakasih
Sudah Jatuh Cinta
Kepadaku_

Saat ini, Kirana Tengah berada di Kediaman Ayahnya, sambil Menimang-nimang Shanna supaya Bayi itu cepat tertidur. Keadaan rumah cukup sepi, hanya ada Kirana, Shanna dan Saira di dalamnya. Bibi Pipin Sedang berbelanJa, membeli kebutuhan dapur bersama Pak Rano.

"Shanna udah tidur, Yu?" Pertanyaan itu berasal dari Saira yang kini duduk di depan Kirana. Wanita paruh baya itu tampak rapi dengan balutan pakaian Formal.

"Ya," Sahut Kirana dan kemudian meletakkan Bayi Perempuan itu diatas Kasurnya. "Mama Mau bicara apa?" UJar Kirana sembari Mencepol rambutnya asal-asalan.

"Kamu sudah dilamar Orang."

Saira berdehem pelan, tampak Memalingkan pandangannya. "Malam ini ada Makan malam bersama Anak rekan bisnis Papa Kamu. Dan Kamu diminta untuk hadir. Papa Kamu sendiri yang bilang ke Mama, kalau Kamu harus Datang." Ucap Saira.

"Siapa yang Ngelamar Aku?" Balasan Kirana, membuat Saira terkeJut bukan main. Tumben, biasanya Gadis itu akan mencak-mencak tak terima dan kini Justru bereaksi biasa saJa sampai Menanyakan siapa Pelamarnya.

Saira menJawab, "Anak salah satu rekan bisnis Papa Kamu. Anaknya baik Yu, dia Dosen muda. Namanya Mama lupa siapa." Jelas Saira.

Kirana berdecak, "Ma, Ayu sebenarnya Nggak terima di Jodohin kayak Gini. Apalagi udah pake dilamar. Ayu-"

"Ayu, Kamu tenang aJa, dia baik kok. Kenalan aJa dulu, siapa tau kalian cocok." Rayunya,

Saira tiba-tiba beranJak, Menggenggam bahu Kirana lembut, "Sebaiknya, Kamu mulai sesuatu yang baru. Lupakan Dia, Nak"

Kirana Menghembuskan napas pelan, apa yang dikatakan Saira Memang benar. Ia harus bisa melupakan Lelaki itu dan Memulai sesuatu yang baru. Ia tak boleh berlarut dalam kesedihan, selama delapan Tahun, Perasaan Seseorang pasti akan berubah seiring berJalannya waktu. Kirana harus menerima, walaupun rasanya sakit, Mengetahui fakta Jika ia sudah tak dicintai Lagi.

"Yaudah deh, kirim alamatnya ya."

Saira seketika tersenyum Sumringah. "Oke, nanti Mama kirim. Oh ya, Nanti pake ba-"

"Ma, Ayu Nggak mau pake Gaun atau Dress." Tukasnya lebih dulu. "Ayu bisa pilih sendiri, pakaian mana yang bisa bikin Ayu nyaman."

"Oke-oke, Mama paham. Tapi Ingat ya, Kamu harus hadir. Tidak boleh telat." Saira Memperingati Kirana supaya tidak Mangkir seperti beberapa bulan yang lalu. "Ayu, Ingat ya. Jangan coba-coba kabur apalagi sampai Nggak hadir."

"Hmm." Balasnya malas.

Suara deru mesin Mobil tiba-tiba memasuki pelataran Rumah, setelah Mengintip melalui Jendela, rupanya Orang yang Mengendarai Mobil tersebut adalah Alan. Lelaki itu tampak lesu dan tidak terurus. Rambutnya sudah mencapai Leher. Terakhir kali Kirana melihat Kakaknya berpenampilan rapi, sekitar empat bulan yang lalu. Sudah lama sekali.

"Siapa?" Tanya Saira.

Gadis itu menoleh, "Kak Alan."

Kirana menuruni Anak Tangga, dan menemukan Kakaknya yang sedang duduk di sofa dengan kepala tertunduk dalam. Lelaki itu tampak frustasi.

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Where stories live. Discover now