Bagian 16

1.1K 91 3
                                    

-Selamat Membaca-

"Kirana..." Jaka mengeluarkan suaranya yang sejak tadi di tahannya. Sebenarnya, saat ini ia sedang mati-matian berusaha menahan senyumnya.

Mereka cukup lama saling mengamati satu sama lain, Jaka merasa ada yang aneh saat Kirana masih diam mematung di depannya tanpa ada pergerakan. "Lo gak papa?"

"Kirana?"

Kirana tersadar saat merasakan sentuhan di lengannya. Kirana menggelengkan kepalanya. "Gue gak papa." Jawabnya. Lalu memilih untuk kembali mendudukkan dirinya sendiri di atas brankar. Rasa tegang bercampur gugup masih terasa Jelas saat memandang Jaka. Apalagi sentuhan beberapa detik yang lalu masih terasa nyata di kulitnya. Rasa hangat dari tangan Jaka, yang spontan membuat hatinya menghangat.

Langkah kaki Jaka mendekat ke arahnya, Kirana reflek menarik selimutnya hingga menutupi dadanya. "Lo udah gak papa kan Ki?" Tanya Jaka. Kirana menoleh sekaligus agak kaget saat Jemarinya langsung di genggam oleh tangan Jaka, apalagi tatapan Laki-laki itu terkesan dalam padanya.

Dengan pelan, Kirana menarik tangannya kemudian menyembunyikannya ke dalam selimut. Demi Tuhan, telapak tangannya saat ini berkeringat dingin. "Gue bai-"

"Pokoknya Lo harus ingat ya Ki. Lo harus ganti ponsel Gue yang barusan Lo rusakin, Iphone 14 Pro, Ram 128 Gb yang Purple." Ucapan Argan mengalihkan tatapan keduanya. Di sebelahnya Argan sudah berdiri sambil memperlihatkan ponselnya yang layarnya retak.

"Terus Gue mau-"

Bugh

Devina berdiri dan langsung memukul punggung Argan dengan kepalan tangannya. "KENAPA LO MALAH REQUEST SIH!"

"Emang gak boleh apa? Masalah buat Lo?" Balas Argan menantang, ada raut tak suka yang ia arahkan pada Devina.

"Ya gak boleh lah Jamal! Lo boleh minta ganti rugi. Tapi Jangan minta yang mahal Juga kali." Balasnya ngegas.

"Alah! Paling Lo sirik kan sama Gue?" Tuduhnya dengan raut meremehkan. "Nggak suka dengan kebahagian orang lain." Timpalnya.

Ekor mata Devina menyipit tak terima. Apa-apaan si Argan, mengatai dirinya sirik.  "Maksud Lo ap-"

"Udah," Kirana menginterupsi. "Lo berdua Jangan debat di depan Gue ya. Bikin kepala Gue pusing ta-"

Lagi-lagi Kirana di landa perasaan berdebar yang aneh kala telapak tangan Jaka merangkum pipinya dengan lembut. "Lo pusing lagi?"

"Apaan sih Lo!" Kirana melepaskan tangan itu dari pipinya. Dan memilih untuk membaringkan tubuhnya, selimutnya ia tarik hingga menutupi kepalanya. "Jaga Jarak ya! Lo semua Jauh-Jauh dari Gue." Usulnya dari dalam selimut. Beberapa menit kemudian, diam-diam Kirana mengintip, dan tidak mendapati adanya Devina dan Argan di depannya.

Rupanya, keduanya sedang sibuk dengan ponselnya masing-masing. Bukankah tadi, Argan bilang ponselnya rusak ya? Mengapa sekarang Argan kelihatan fokus menatap layarnya, Jemarinya dengan lincah menggeser layar ponselnya dengan gaya yang berbeda-beda. Tak lama kemudian muncul suara Wanita yang mengatakan "Double Kill".

What!  ponselnya rusak, tapi masih mampu untuk bermain game!

Kirana menutup matanya penat, ada rasa keki saat teringat dengan permintaan Argan yang luar biasa menyebalkan. Meminta ganti rugi dengan ponsel keluaran terbaru yang harganya sangat menguras kantong.

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Where stories live. Discover now