Bagian 29

595 59 2
                                    

-Selamat Membaca-

Hubungan diantara Kirana dan Jaka, bisa dibilang mengalami secercah perkembangan. Walaupun, kadang-kadang diselingi dengan Adu argumen yang tiada habisnya. Namun demikian, Kirana tetap menerima kehadiran Lelaki itu dan tidak mengeluh-ngeluh Jika Jaka menJemputnya ke Sekolah dengan Motor. Hari demi hari, Kirana pun mulai membuka diri dan banyak menceritakan kehidupannya kepada Jaka. Namun, Kirana masih sama, belum berubah sekalipun, karena tabiat buruknya masih melekat kuat di dalam dirinya.

"Jaka, Gue duluan ya." Kirana memberikan Helmnya kepada Jaka sekaligus merapikan poninya yang acak-acakan.

"Mau kemana?"

Kirana menoleh sambil tersenyum sumringah. "Ke Mading. Tadi malam Gue dapat Info, katanya daftar peringkat udah di tempelin di Papan Mading." Jelasnya.

Lalu, ia menepuk pelan bahu Jaka, berpamitan mendahului Lelaki dihadapannya. "Jaka, Gue duluan ya." Kirana langsung bergegas pergi dari area parkiran, tanpa menyadari pandangan penuh arti dari Lelaki yang baru saJa ia tepuk bahunya.

Jaka menunduk dalam, menatap sepatunya dan bergumam pelan. "Maafin Gue Kirana."

•••

Sekumpulan Siswa-siswi berbondong-bondong mengerumuni Papan Mading sekolah. Semuanya berlomba-lomba untuk dapat melihat daftar namanya masing-masing. Urutan peringkat dari setiap kelas tertempel Jelas di Papan Mading. Dari semua pengumuman yang disematkan, ada sebuah pengumuman yang lebih besar.

Pengumuman Urutan Peringkat Dalam SaTu Angkatan.

Kirana mendengus kesal saat sekumpulan siswa-siswi yang ada didepannya tidak ada habisnya mengerumuni Papan Mading. Kapan gilirannya!

Beberapa menit kemudian, Siswa-siswi mulai membubarkan diri dan kini hanya Kirana yang tertinggal. Dengan penuh semangat, ia bangkit dari duduknya dan bergegas mendekati Papan Mading.

Jarinya mulai mencari-cari Pengumuman kelasnya, tak lama kemudian ia memekik girang, saat menemukan nama kelasnya. Namun, senyum yang tadinya begitu sumringah langsung memudar saat menatap daftar peringkat dikelasnya.

Kirana menatap pengumuman di Mading dengan tatapan kecewa sekaligus sebal. Matanya memanas, dan air matanya tanpa permisi langsung mengalir begitu saJa di pipinya. Tidak ada namanya, di daftar peringkat teratas. Dan namanya baru ia temukan di urutan kedua.

Dan Jaka? Namanya lah yang berada di urutan pertama!

Ketika tatapannya terarah ke depan, menatap kertas pengumuman yang paling besar, bagaikan tersambar petir di siang bolong, Kirana langsung Jatuh terduduk saat mendapati namanya berada di urutan ketiga.

Kirana panik. Dia takut Ayahnya akan marah besar bila mengetahui Peringkatnya turun drastis.

Peringkat ketiga, baginya adalah hal yang sangat memalukan.

Tahun lalu, ia berhasil meraih peringkat kedua dalam satu angkatan. Itupun Ayahnya masih tak puas dan semakin menuntutnya untuk terus belaJar. Dan kali ini, tidak ada namanya sama sekali. Namanya telah digantikan dengan nama siswi lain.

Inara Rose.

Peraih peringkat satunya tidak perlu ditanya lagi, sudah Jelas Jaka Januardhan. Fakta tersebut benar-benar membuat Kirana tersenyum kecut.

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon