Bagian 26

1K 100 13
                                    


-Selamat Membaca-

_Coba tanyakan pada dirimu sendiri, mengapa Kamu tidak menyukai orang yang menyukaimu_
•••

Sesampainya di Parkiran sekolah, Keduanya sontak mendapatkan tatapan penuh rasa penasaran dari beberapa siswa dan siswi SMA Surya Kencana yang saat itu sama-sama berada didalam Parkiran. Beberapa dari mereka tampak keheranan menatap objek yang baru saja tiba di Parkiran sekolah.

Pasalnya, baru kali ini mereka mendapati Kirana diantar menggunakan kendaraan beroda dua. Kirana yang mereka kenal, biasanya akan diantar menggunakan Mobil mewahnya.

Namun, kali ini tidak.

Dan, tampaknya ada yang berbeda kali ini. Lalu, ada sesuatu yang lebih membuat mereka terperangah heran. Yaitu, saat menatap sosok Lelaki familiar yang saat ini sedang melepaskan helmnya.

Jaka Januardhan.

Bukankah Kirana dan Jaka dirumorkan sedang bermusuhan, semenjak Gadis itu menolak perasaan Jaka beberapa bulan yang lalu. Dan, satu fakta yang tidak dapat dipungkiri, jika keduanya adalah rival dikelas dalam memperebutkan peringkat satu, membuat semuanya kembali mempertanyakan arti kebersamaan mereka saat ini. Lalu, ada apa saat ini? Apa yang membuat Kirana sampai berada di atas boncengan Lelaki yang telah ditolaknya mentah-mentah.

Sementara Kirana, hanya bisa menunduk dalam diam, menatapi sepatunya yang sedikit berlumpur karena ulah Jaka yang katanya tidak sengaja menabrak Genangan air di Jalanan rusak yang mereka lalui tadi.

Saat ini pun, Kirana merasa sangat malu ketika menyadari, Jika  Siswa-siswi yang ada di Parkiran terlihat memperhatikannya. Bahkan, banyak dari mereka yang blak-blakan membicarakan dirinya.

"Cewek munafik! Dulu sok nolak. Akhirnya Kak Jaka diembat Juga sama dia. Cih!"

"Jilat ludah sendiri anjir, tuh Cewek urat malunya udah putus keknya."

"Dulu nolak-nolak padahal mau, dih!."

"Gatel si kata Gue"

"Padahal mukanya biasa aja tapi nyolotnya bukan main."

"Sebutan yang oke apa ya? Pelacur, Jalang, Pecun, Perek atau Psk?"

"Cewek Michat aja."

"Sok cakep! Gue enek liatnya."

"Gue pernah tuh liat mukanya pas Nggak pake make up, sumpah! Mukanya tuh pucet banget kaya Kuntilanak."

"Lo udah pernah lihat Kuntilanak?"

"Pernah sih, di film."

"Kok Jaka mau ya modelan Kuntilanak kayak tuh Cewek."

"Lo pada, pernah Nggak sih lihat tuh Cewek iket rambutnya?"

"Belum pernah,"

Kirana semakin menundukkan kepalanya disaat mendengar kata-kata pedas tersebut. Ucapan siswi-siswi itu berhasil membuat hatinya perih bercampur kesal. Entah dimana keberaniannya saat ini. Harusnya saat ini Kirana memarahi, kalau perlu menarik rambut para siswi disana karena sudah berani membicarakan dirinya didepan matanya sendiri. Bisa-bisanya mereka menyinyirnya tanpa takut.

Akhirnya beberapa siswi yang tadinya sibuk memperhatikan dan mencibir Gadis itu, bubar seketika saat mendapatkan tatapan menusuk dari Jaka.

Jaka menoleh kearah Gadis disebelahnya, ada sedikit rasa penyesalan dihatinya saat tidak menuruti permintaan Kirana yang meminta untuk diturunkan di dekat Gerbang sekolah. Jika ia mengiyakan permintaan Gadis itu, sudah pasti Kirana tidak akan mendapatkan sindiran dari beberapa siswi yang kebetulan sedang berada di Parkiran yang sama.

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Where stories live. Discover now