Bagian 03

1.6K 107 3
                                    

-Selamat Membaca-

"Ayudia?"

Kirana dan Jaka langsung menoleh ke belakang. Seorang Lelaki tampan tengah menatap keduanya dengan pandangan menyelidik. Kirana tersenyum senang dan langsung melepas paksa lengannya dari cengkraman Lelaki di sebelahnya. Jaka mendelik saat tangannya di hempas paksa oleh gadis itu.

"Kak Alan!" Jerit Kirana senang,

Ia melangkah cepat menghampiri Lelaki itu, Alan. Lalu memeluknya erat. Alan pun membalasnya tak kalah erat. Di kecupnya kening Kirana dengan sayang. Semua itu tak luput dari perhatian Jaka yang dari tadi terus menatap keduanya. Ada sepercik rasa cemburu, saat Kirana mendekap erat tubuh Lelaki tersebut.

"Ayu kenapa belum pulang? Vina mana?" Alan bertanya perihal keterlambatan Kirana untuk pulang.

"Ayu tadi istirahat di Uks terus ketiduran. Untung Devina datang buat Jemput Ayu. Tuh Devina lagi ngobrol sama pacarnya" Jawab Kirana lembut sambil menunjuk keberadaan sahabatnya.

Jaka tersenyum getir mendengar nada lembut yang di keluarkan oleh Kirana kepada Lelaki di depannya. Berbeda Jika berbicara dengan dirinya yang selalu menggunakan urat.

Lebih tepatnya kasar dan ngegas.

"Ya sudah, panggil Vina ya. Biar kita pulang sama-sama" Ucap Alan tak kalah lembut dan langsung mendapatkan anggukan gemas dari Kirana.

Lagi-lagi Jaka cemburu melihatnya.

Kirana berlari pelan ke lapangan. Kini hanya tersisa Jaka dan Alan yang saling berpandangan. Keduanya sama-sama memiliki tatapan yang menusuk sekaligus dingin. Alan melangkah santai mendekati pemuda di depannya. Suara ketukan sepatu pantofel hitam yang di kenakan oleh Alan terdengar memekakkan telinga, lantaran tempat itu terlampau sunyi.

Alan menatap Jaka dari atas hingga bawah, meneliti penampilan Jaka. Ia tersenyum simpul ke arah Jaka yang dari tadi hanya memberikan raut datar dan dingin.

"Kamu ada hubungan apa sama Ayu?" Celutuk Alan. Lelaki matang itu menatap datar Lelaki yang lebih muda darinya itu.

Jaka memandang Alan sekilas, lalu berkata "Gak ada apa-apa. Saya hanya teman sekelas Kirana" Balas Jaka tak kalah datar.

"Tadi saya melihat, kamu sepertinya ada cekcok dengan Ayu. Apa kalian ada masalah?"

"Saya sama Kirana cuma bercanda" Kata Jaka singkat. Lelaki itu lama-lama Jengkel berdekatan dengan Alan. Banyak tanya!

"Bercanda?" Pertanyaan itu terdengar ragu. "Kamu yakin hanya bercanda? Saya Jelas melihat ada memar merah di sekitar pergelangan tangan Ayu"

"Kamu menyakiti Ayudia? Atau kamu tertarik dengan Ayudia?" Tebak Alan, menunggu respon dari Lelaki muda di depannya.

Jaka terdiam mendengar kalimat itu. Lelaki itu ingat, dia memang memegang lengan Kirana dengan erat. Ia tak tahu, kalau tangan gadis itu sampai terluka. Menyakiti? Jaka tak ada niat untuk menyakitinya. Ia hanya kesal dengan sikap semena-mena gadis itu padanya. Masalah tertarik? Ya! Jaka memang masih sangat menyukai Kirana walaupun sudah di tolak mentah-mentah di sertai hinaan yang sampai detik ini masih Jaka ingat semua kata-kata Kirana.

Jaka menoleh kesamping saat bahunya mendadak di remas pelan oleh Alan. "Jauhi Ayudia! Jika saya melihat kamu mendekati Ayu, saya akan pastikan kamu di tendang dari sekolahan ini" Ancam Alan di sertai remasan kuat di bahu Jaka.

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant