Bagian 31

801 72 30
                                    

-Selamat Membaca-

"Lagi?"

Brak

Kirana membanting bunga beserta Coklat yang baru saJa ia temukan di atas Nakasnya. Bunga Mawar putih yang di selipi dengan secarik kertas berisi surat cinta yang sangat menggelikan saat Kirana membacanya. Beberapa hari ini, ia memang sering menJumpai benda-benda itu berada di dalam kamarnya, Jika ditanya dari manakah bunga dan Coklat itu berasal, Kirana akan menJawabnya...

"Jaka!"

"Lo bener-bener nggak Jera ya gangguin Gue!" Geramnya,

Jaka seolah-olah sedang menerornya bahkan setiap malam selalu menelpon dirinya melalui telpon rumah. MenJemputnya setiap hari, bahkan Jaka terang-terangan membuntutinya sampai ke depan Toilet!

Dan kalian tahu? Di tiap kesempatan Jaka selalu mencuri kecupan di pipi Kirana!

Laki-laki itu tak pernah menyerah, seharusnya saat itu Jaka marah padanya, tapi apa? Lelaki itu Justru berterimakasih padanya karena sudah membantunya untuk menemukan Orang Tua kandungnya. Sial, cara apa lagi yang harus ia gunakan agar Jaka menJauhinya.

Tok Tok Tok

Kirana menghela napas kasar saat mendengar ketukan yang tak berhenti seJak tadi di pintu kamarnya. Dengan rasa malas yang menumpuk, Kirana memilih untuk mengabaikannya saJa. Matanya mulai terpeJam karena di serang rasa kantuk, tanpa melepas pakaian sekolah yang masih melekat di tubuhnya, ia langsung menJatuhkan tubuhnya di atas kasur.

CKLEK

Kirana yang sudah terlelap, Jelas tak memperdulikan sekitarnya lagi. Bahkan saat pintu kamarnya terbuka, Gadis itu sudah mendengkur pelan dengan posisi tubuh telentang dan kaki menggantung diatas ranJang.

Beberapa Jam kemudian, Kirana tampak menggeliat di atas kasurnya. Masih dengan mata yang tertutup, ia bangkit untuk duduk. Rasanya tubuhnya sangat pegal setelah tidur beberapa Jam. Kelopak matanya terbuka sedikit demi sedikit, diarahkannya pandangannya ke depan, menatap Jam yang sedang menunJukkan angka Lima.

Kirana kembali menguap dan menJatuhkan tubuhnya lagi ke atas kasur. Namun, tak lama kemudian, matanya melotot lebar dengan tubuh membatu di saat netranya menemukan sosok tak asing yang sekarang tengah menatapnya dari sofa yang berada didepan ranJangnya.

"Akhirnya Lo bangun." Sapa Jaka sambil beranJak dari sofa. Ia menghampiri Kirana yang sedang telentang, menatapnya horror.

"K-kenapa Lo ada di kamar Gue?" Tanyanya terbata-bata, rasa panik benar-benar menghinggapi dirinya. bagaimana Jika Jaka telah melakukan tindakan yang tidak senonoh kepadanya?

"Gue Tunangan Lo."

Jawaban Jaka Jelas diacuhkan oleh Kirana.

"Kenapa Lo se-enaknya? Lo dari kapan di sini?" Seru Kirana seraya menyapu pandangannya ke segala arah. Aneh sekali, seingatnya, tadi siang kamarnya berantakan dengan banyaknya serpihan kelopak bunga yang ia hancurkan. Tapi, mengapa sekarang kamarnya sudah bersih, dan tak ada satupun kelopak bunga yang berserakan di Lantai.

Pandangannya terJatuh pada nakas, ia mengernyit bingung saat menemukan buket bunga Mawar putih yang seharusnya sudah ia hancurkan tadi siang. Namun, mengapa benda itu masih ada dan tertata dengan posisi yang sama?

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Where stories live. Discover now