Bagian 36

879 88 27
                                    

-Selama Membaca-

UJian Terakhir hari ini berlangsung lancar dan Tidak ada kendala apapun. Seluruh murid kelas dua belas bergembira karena sudah menyelesaikan uJian kelulusan dengan baik. Akhirnya mereka bebas dari Tugas dan berJalan menempuh kehidupan yang sebenarnya. Kehidupan yang akan mengaJarkan mereka bagaimana suka dukanya dalam meraih mimpi.

Kirana kembali menghela napas lega untuk ke sekian kalinya, UJiannya berJalan lancar Tanpa kendala. Ia Juga mengerJakan soal dengan baik Tanpa merasa tertekan seperti dahulu. Mulai sekarang ia akan menerima hasil usahanya dengan lapang dada meskipun Tidak sesuai dengan keinginannya. Ia Takkan mengeJar peringkat pertama lagi. Yang ia pikirkan sekarang adalah, bagaimana caranya agar ia bisa meraih mimpinya menJadi kenyataan.

Dan ia harus belaJar dengan giat agar bisa di Terima di Universitas yang ia inginkan. Bukan di Australia, seperti keinginannya dahulu. Tapi, ia akan mengambil pendidikan di Tempat kelahirannya, Semarang.

"Gimana?"

"Apa?"

"UJiannya."

"Lancar." Jawab Kirana sembari Tersenyum Teduh. Senyum yang Jarang ia perlihatkan pada siapapun.

"Ah! Lo sih lancar-lancar aJa. Tadi Gue panggil-panggil nggak mau noleh."

"Emang Lo mau apa?"

"Bagi Jawaban."

"Kan lagi uJian Dev. Gue Juga nggak bisa noleh ke belakang, kan di depan Gue ada Pengawas. Kalau Gue noleh, yang ada Gue malah di keluarin dari uJian."

"Ck! Lo nya aJa yang sok budeg." Cibir Devina, masih Tak Terima.

"Habis ini Lo mau kemana?"

"Pulang." Kirana menJawab singkat.

"Oh, yaudah Gue duluan ya. Ada JanJi bareng Arhan."

"Iya."

"Yaudah, Bye!"

Kirana kembali berJalan menyelusuri koridor, pas sekali di persimpangan ia berpapasan dengan Lalita. "Hai La."

"Oh, Hai Ki! Lo mau kemana?"

"Pulang."

"Pulang? Nggak mau hangout dulu bareng Gue? Devina mana?"

"Makasih, nggak dulu deh. Kalau Devina udah Jalan Tadi bareng Arhan."

"Yaudah, Gue duluan ya La."

"Okey! Hati-hati ya."

Sesampainya ia di depan Gerbang, rupanya mobil Jemputannya belum datang. Akhirnya ia Terpaksa menunggu di Halte Terdekat.

Kirana duduk sambil menatap kendaraan yang berlalu lalang di depannya. Tak lama kemudian ia merasakan ada seseorang yang duduk di sebelahnya. Dari uJung matanya, Tampak Jika yang bersamanya adalah seorang Lelaki. Kirana kembali menJatuhkan pandangannya ke Jalanan, menatap beberapa murid yang mengerubungi gerobak yang menJual Telur Gulung.

Kirana meneguk ludahnya kala murid-murid disana dengan lahap memakan Telur Gulung. Rasanya, ia Juga mau menyeberangi Jalanan untuk membeli makanan Tersebut.

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Where stories live. Discover now