Bagian 40

872 68 9
                                    

-Selamat Membaca-

Sudah dua bulan lebih Kirana resmi menJadi Mahasiswi baru di Fakultas Ilmu Keperawatan. Ia menJalani kehidupan kuliah dengan baik dan Tenang tanpa tekanan dari siapapun.

Perihal rencananya melanJutkan Pendidikan di Semarang, berakhir batal. Gadis itu lebih memilih untuk melanJutkan Pendidikannya di Jakarta. Meskipun sempat mendapatkan penolakan dari Kakaknya, Kirana berhasil meyakinkan Alan Jika ia benar-benar mantap dengan Keputusannya.

Sebenarnya, Kirana hendak Mengambil Pendidikan Dokter di Kota Semarang. Namun, ia mundur dan memilih menJadi Mahasiswi keperawatan di Jakarta.

Dulu, sebelum Lelaki itu memilih pergi Meninggalkannya, Mereka memang sempat merangkai mimpi bersama untuk menJadi sepasang Dokter. Namun, takdir berkata lain. Lelaki itu memilih Menghilang dari kehidupannya dan Kirana pun memutuskan untuk tidak melanJutkan Pendidikannya di bidang Kedokteran dan berakhir Mengambil Jurusan Ilmu keperawatan. Sangat disayangkan, padahal nilai akademiknya terlampau tinggi dan mudah memasuki Perguruan Tinggi manapun, Tetapi Kirana memilih untuk mengikuti Jalur test.

Sementara itu, Jika kalian berpikir Kirana Menyerah dan melupakan Lelaki itu begitu saJa, kalian salah besar. Kirana Mungkin kalah, tapi ia takkan pernah menyerah. Kirana bersikap masa bodoh dengan Ancaman Alika dan di tiap kesempatan, ia pasti akan Mengirimkan pesan melalui Email kepada Lelaki itu. Namun, ya seperti itu, tak pernah mendapatkan balasan apapun.

Akun media sosialnya pun sudah tidak aktif seJak beberapa bulan yang lalu. Terakhir kali, akun itu Mengunggah sebuah Gambar yang membuat Kirana terkeJut. Ada dirinya didalam foto itu. Difoto tersebut, tampak ia sedang bersandar dan tertidur lelap di bahu Lelaki itu. Kirana ingat Jelas, lokasi foto itu diambil didalam Bus saat mereka hendak menuJu ke pusat kota.

Kirana kembali menyeka air matanya
dengan beberapa lembar tisu. Hal kecil seperti itu Memang mudah membuatnya menangis. Ia sensitif Jika membahas Tentang Lelaki itu.

Lalu, Jari-Jarinya dengan lincah menekan Keyboard, Mengetikan sebuah pesan lewat Direct Message Instagaram Lelaki itu.

Setelah terkirim, Kirana kemudian menutup Laptopnya. Berharap Lelaki itu mau membalas pesannya. Kirana Menghela napas beberapa kali, karena selalu merasa cemas di setiap saat. Tatapannya meninJau kedepan, dihadapannya, Devina tampak fokus pada Makanannya.

Sahabatnya ini, Juga menempuh pendidikan di kampus yang sama dengannya. Bedanya, Gadis itu memilih masuk ke Jurusan Psikologi. Sementara Teman mereka yang lainnya, seperti Lalita, mengambil Jalan berbeda. Gadis itu memilih masuk Jurusan Teknik Nuklir. Luar biasa bukan? Lalita yang kesehariannya hanya tau Make up, Salon, perawatan tubuh dan Modelling malah memilih pendidikan yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Namun, doakan saJa, semoga Lalita berhasil dan sukses.

"Gue Nggak pernah nyangka, kalau si Inara bakal cepu ke Tante Alika. Dia tau dari mana coba?" Masih dalam kondisi mengunyah Makanan, Devina tiba-tiba melontarkan pertanyaan tersebut. Reaksi Kirana hanya terpaku, menatap biJi nasi yang menari-nari didalam Gelas es teh manis milik Devina.

"Tuh anak nyebelin, buat apa coba dia Cepu?" Ulang Devina.

Kirana tetap tak Mengubrisnya, tatapannya masih terfokus pada minuman Devina. Tiba-tiba  Ingatannya berputar dimana ia memohon maaf pada Lelaki itu di Taman Rumah Sakit. Saat itu, Kemungkinan besar Inara Mendengar semua perkataannya. Kirana ceroboh, ia bicara terlampau keras dan saat itu tidak memperdulikan sekitarnya.

"Gue rasa, Inara Denger semua pembicaraan Gue sama dia, Waktu di Rumah Sakit." Ucap Kirana seraya menyandarkan Punggungnya ke Kursi. Gadis itu mendesah frustasi, hari ini buruk sekali, ia terlambat masuk kelas padahal ia tak pernah telat sebelumnya.

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz