Bagian 25

1.8K 114 26
                                    

Selamat Membaca-

_Suatu hari nanti, Gue akan berhenti jatuh cinta sama Lo_

•••

Sesampainya Jaka di tempat dilangsungkannya acara makan malam, sambutan dari Ibunya membuatnya mengernyit keheranan. Senyuman Alika tampak sumringah setelah kehadirannya di ruangan tersebut. Semua orang yang berada di meja makan pun, terlihat bersikap santai dan tidak ada yang menunjukkan raut perseteruan.

Ketika tatapannya mengarah ke depan, Kiranalah yang pertama kali Lelaki itu pandang. Gadis nakal, mungkin itu julukan yang pantas disematkan kepada Kirana. Gadis nakal, yang beberapa saat yang lalu berhasil membuatnya terluka di dua tempat yang berbeda.

Alhasil, Jaka harus membersihkan dirinya terlebih dahulu, sebelum kembali. Jika tidak, Ibunya pasti akan merecoki dirinya dengan berbagai pertanyaan.

"Akhirnya Kamu datang." Bisik Alika, setelah Jaka mendudukkan dirinya dengan nyaman di atas kursi.

"Kenapa Ma?"

"Ada berita baik buat Kamu," Jawab Wanita itu sambil melirik Kirana yang diam-diam menatap Anaknya. "Kirana berubah pikiran."

"Terus?"

"Dia mau tunangan sama Kamu."

DEG

Jaka serentak menoleh kedepan, dan mendapati Kirana sedang menatapnya. Kontak mata diantara keduanya sempat terjalin, sebelum Kirana memutuskannya lebih dulu. Tatapan Jaka yang menusuk membuatnya ketakutan, sepertinya Lelaki itu akan balas dendam kepadanya.

Pikiran Lelaki itu kembali berpusat pada perkataan Ibunya tadi. Benarkah Kirana menerima pertunangan dengannya?

Aneh, bukankah Gadis itu sendiri yang terang-terangan menolak dirinya saat itu dan dengan berani menyiram dirinya dengan segelas Red Wine. Jaka tak mau senang dahulu, Kirana adalah Gadis yang penuh dengan rencana liciknya. Jadi, ia akan mengikuti rencana Kirana tanpa diketahui oleh Gadis itu sendiri.

"Karena semuanya sudah berkumpul, pertunangan Jevan dan Kirana akan dimulai," Harry membuka percakapan disertai senyuman hangat kepada semua orang. "Janina, siapkan cincinnya."

Janina membuka tasnya, Lalu mengeluarkan sebuah kotak beludru berukuran kecil. Kemudian, beberapa pelayan tampak membawa sepuluh kotak transparant berisi Pakaian, Makeup, Kosmetik, Sepatu dan satu set Perhiasan yang nantinya akan diberikan kepada Kirana.

Liano berdehem pelan, "Sebelum pertunangan ini dimulai, sebaiknya Ayudia meminta maaf terlebih dahulu kepada Jevano."

"Iya benar," Saira menyahut. "Ayo minta maaf dulu sama Jaka." Saira membisiki Kirana yang terlihat terus melamun.

"Ayudia, cepat minta maaf."

Kirana berdehem pelan setelah mendapatkan peringatan dari Ayahnya. "Baik Pah."

Kirana berdiri dari duduknya, Lalu pandangannya ter-arah kedepan, menatap Jaka yang sudah lebih dulu menatapnya. "Jaka, Aku minta maaf." Mohon Kirana sembari menyodorkan telapak tangannya kedepan.

Cukup lama tangannya mengambang di udara akibat tidak mendapatkan sambutan dari Jaka. Merasa diabaikan, Kirana memilih untuk kembali duduk dikursinya. Mencoba bersikap santai dengan tatapan Jaka yang terang-terangan mencoba mengintimidasinya. Orang-orang pun tampak tidak terlalu memperhatikan interaksinya dengan Jaka. Jadi, lebih baik Kirana duduk kembali meskipun tahu, Jika Jaka sedang menatapnya dalam diam.

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora