Bagian 30

799 60 3
                                    

-Selamat Membaca-

"Permisi. Ada Tante Alika nggak?" Sapa Kirana pada Pelayan yang baru saJa membukakan pintu untuknya. Sekarang, ia sedang berada di kediaman Utama Keluarga Sabara.

Rumah Orang tua Jaka lebih tepatnya.

Setelah berpikir matang-matang selama seharian penuh, akhirnya Kirana memutuskan untuk langsung memberitahukan perihal pembatalan pertunangan antara ia dan Jaka secara langsung di depan Tante Alika dan Om Harry. Kirana sangat yakin, Jaka tidak mampu berkutik dan berakhir pasrah menerima bila ia dan Kirana sudah bukan Tunangan lagi.

Kirana tertawa Jahat di dalam hati, tak sabar menyaksikan ekspresi apa yang akan Jaka perlihatkan padanya nanti.

"Bu Alika belum pulang Non." Jawaban dari Wanita di depannya tak membuat Kirana langsung menyerah begitu saJa. Ada banyak cara lain yang bisa ia lakukan.

"Kalau Om Harry? Kak Nina?"

"Mereka Juga belum pulang Non. Cuma ada Mas Jevan di dalam." Jelasnya.

Kirana menghela napas kesal dan tanpa sopan santun, ia langsung berbalik untuk pulang. Sepertinya rencananya kali ini gagal.

"Non!"

Kirana berbalik, "Apa!" Sahutnya Judes.

Wanita itu langsung berlari menghampiri Kirana yang akan segera membuka pintu mobilnya.
"Nona Tunangannya Mas Jevan ya?"

Kirana membalas dengan deheman malas. Cih! Tunangan? Ia muak mendengarnya.

Pelayan itu kembali berbicara. "Bu Alika nggak lama lagi pulang, Kalau Nona bersedia menunggu, Nona bisa masuk ke dalam dulu. Saya akan sediakan Kue kesukaan Nona." Jelasnya.

Kirana Jelas tergiur ketika mendapatkan tawaran seperti itu. Sudah lama Juga, ia tak mencicipi Kue buatan Keluarga Sabara.

"Nona mau?"

Tanpa pikir panJang, Kirana langsung mengangguk. "Iya, Gue.. Eh Saya mau. Iya Saya mau kok nunggu di dalam." WaJah yang tadinya tampak tak bersahabat, kini berubah sumringah. Ia tersenyum manis hingga menimbulkan bulan sabit dimatanya, saat membayangkan betapa enaknya kue-kue yang akan segera memanJakan Indra perasanya.

Kirana langsung dipersilakan masuk ke dalam Rumah mewah dihadapannya, Rumah yang baru dua kali ini ia kunJungi. Tampaknya ia masih kagum dengan desain interior Rumah bergaya Eropa tersebut.

Terlalu sibuk mengamati furniture Rumah Jaka, ia sampai tak menyadari, Jika para Pelayan sudah mulai menyaJikan Minuman dan Kue-kue di atas meJa.

Bola matanya seketika berbinar senang, dan tak dapat dipungkiri, Jika saat ini ia merasa sangat bahagia.

"Semuanya kue favorite Gue!" Jeritnya dalam hati saat menatap berbagai Jenis kue yang sedang di dihidangkan di hadapannya.

"Silakan dinikmati Nona." UJar salah satu dari Pelayan yang pakaiannya sedikit berbeda dari pelayan lainnya. Mungkin, seJenis kepala pelayan?

"Iya, makasih." Balas Kirana.

Kini para Pelayan sudah pergi dari hadapannya dan hanya ada Kirana seorang diri di dalam Ruang Tamu yang berukuran sangat luas tersebut. Rumah itu terasa begitu sunyi seolah tak berpenghuni. Kirana Jadi bertanya-tanya, mengapa Keluarga Sabara memilih tempat seperti ini untuk diJadikan tempat tinggal?

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang