Bagian 39

780 68 16
                                    

-Selamat Membaca-

Wangi Bolu Pisang yang baru saJa dikeluarkan dari dalam Oven, sontak membuat seisi Dapur menJadi harum khas Toko Kue. Dengan hati-hati Kirana meletakkannya di atas Tatakan. Akhirnya kue buatannya Jadi dan Mengembang dengan sempurna, senyumnya makin merekah saat Wangi pisang memenuhi Ruangan tersebut.

Lalu, tatapannya beralih menatap ke atas Kitchen set yang penuh dengan tumpahan Tepung, Butter, kulit Pisang dan Kerak-kerak telur yang berserakan diatas Lantai. Terakhir, Tatapannya Jatuh pada dua buah bolu yang Gagal total. Semuanya hangus, karena Kirana terlalu larut dalam membaca resep Kue yang dibelinya di Toko buku.

Gadis itu mendesah berat, ia letih bila harus membersihkan kekacauan yang sudah ia perbuat. Namun, Mau Bagaimana lagi, Kirana tetap harus membersihkannya karena Bibi Pipin sedang pulang kampung selama empat hari.

Sebelum membersihkan area Dapur, Kirana terlebih dahulu memindahkan Kue buatannya ke dalam Lemari khusus makanan. Menghindari terkena debu dan lainnya. Aroma yang dikeluarkan oleh Bolu tersebut masih terasa, membuat Kirana buru-buru menyimpannya. Jika ia terus menatap Kue itu, ia tak Jamin bila kue tersebut akan habis dalam beberapa menit.

Kirana mulai membereskan alat-alat baking-nya, sebagian ia letakkan di atas Wastafel karena akan dicuci. Setelah hampir satu Jam lebih, membersihkan Dapur, akhirnya Kirana dapat bernapas dengan Lega karena pekerJaannya telah selesai. MeJa sudah bersih dan rapi, tak ada lagi sisa-sisa Tepung, Lantai Juga sudah ia pel dan Wastafel sudah bersih tanpa ada cucian piring yang menumpuk seperti sebelumnya.

Melirik Jam di dinding, rupanya waktu sudah menunJukkan pukul 4 sore. Ia pun buru-buru beranJak untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi, berpakaian rapi dan sedikit membubuhkan bedak tabur dan lipbalm. Kirana kembali turun ke bawah, menuJu Dapur. Gadis itu lekas memindahkan Kue buatannya ke dalam kotak Kue dan tak lupa Mengikat sebuah pita kuning untuk menambah kesan manis pada Bolu tersebut. Setelah memastikan Kue dalam keadaan aman, Kirana kembali memasukkannya kedalam Papper Bag.

Dengan senyum berseri-seri, Kirana berJalan keluar dari Rumahnya sembari menenteng Papper Bag berisi Bolu Pisang yang akan ia berikan kepada Jaka. Ia tak sabar menemui Lelaki itu setelah hampir Semingguan ini tak bertemu dengan Jaka.

Ah, Kirana tak sabar, menantikan reaksi Jaka setelah mencicipi Kue buatannya nanti. Semoga saJa Jaka menyukainya. Kirana kembali tersenyum, ini kali pertama ia membuatkan sesuatu untuk Seseorang. Rasanya ia benar-benar tak sabaran untuk bertemu dengan Jaka.

•••

Didalam perJalanan menuJu kediaman Sabara, Kirana tak henti-hentinya tersenyum sambil menatap Kue buatannya, sampai ia tidak menyadari Jika seJak tadi Mobilnya terus berpapasan dengan Mobil-Mobil Pengangkut barang.

Setelah sampai di depan Gerbang, Kirana meminta Pak Rano untuk Menunggu diluar Gerbang. Karena ia ingin memberikan keJutan spesial untuk Jaka. Kirana berJalan penuh semangat, dan terus meneliti kedalam Papper Bag nya, khawatir Kuenya rusak.

Rupanya pintu utama dirumah Sabara tampak terbuka lebar, seolah-olah sedang menyambut kedatangannya. Kirana semakin tersenyum lebar dan menatap ke dalam Rumah.

Terlihat beberapa pelayan tengah sibuk membersihkan Ruang Tamu dan lainnya. Sampai-sampai tidak menyadari kehadiran Kirana didepan pintu.

KEMBALI JATUH KE BUMI(TAMAT)Место, где живут истории. Откройте их для себя