4. Mansion'21+

2.5K 39 0
                                    

Revela menatap dingin kedua orang tua paruh baya didepannya. Tak sedikitpun kata maaf keluar dari mulutnya. Ia memegang pipi merah memanas akibat sebuah tamparan keras. Gadis itu terkulai lemas di sofa. Begitu syok setelah Henry menjelaskan perusahaannya tengah bangkrut.

Sinar matahari pagi masuk melalui jendela menghangatkan punggung sang gadis yang duduk terpaku menatap kosong cermin. Kantung matanya menghitam semalaman tak tidur. Tak percaya sang ayah tega menjualnya. Dengan balutan busana minim yang diberikan Grace dan sedikit polesan, Revela tampil cantik dan seksi. Ia terpaksa pergi menuju kediaman Pierre diantar sopir pemuda kaya itu.

Bangunan besar dipenuhi semak-semak dengan pagar menjulang tinggi terlihat begitu menyeramkan. Namun didalamnya sungguh indah bak istana.

Revela disambut sederetan orang berpakaian maid

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Revela disambut sederetan orang berpakaian maid. Ia mengikuti Tomas sang butler masuk kedalam mansion menuju ruang pribadi sang pemilik. Pemuda yang masih berbalut piyama itu tak henti menatap tajam membuat sang gadis tertunduk.

"Tuan. Saya minta maaf atas persoalan semalam. Saya bersedia bertunangan dengan anda!"

"Bukankah kemarin Nona membatalkannya?"

"Kemarin malam pikiran saya sedang kacau."

Pemuda itu sesaat terdiam. "Baiklah! Mulai saat ini kau milikku!" Pierre menarik tangan Revela keluar menuju kamarnya.

Gadis itu terbelalak melihat kamar tuan muda yang begitu luas dan menakjubkan. Namun hatinya begitu gusar.

"Tunggu disini Sayang. Aku tak kan lama!" Pierre bergegas mandi karena tak mau meninggalkan Revela sendirian.

Revela duduk termangu di tepi kasur. Tiba-tiba ponselnya berdering membuatnya terperanjat.

"Oppa!" (Revela girang)

{"Kau dimana Vel?"}

"Aku di rumah Tu ... aku masih di rumah."

{"Aku jemput! Kita sarapan di kafe biasa."}

"Tak usah Oppa! Vela agak telat nih!"

{"Baiklah ... kau jangan lupa siang ini ada meeting pukul 11. Love you Beauty!"}

"Love you too, Oppa!"

Panggilan ditutup. Revela tersenyum melihat foto profil wajah pria yang baru saja meneleponnya. Tiba-tiba hawa dingin menyelimuti. Kenapa perasaanku tak enak ya??

"LOVE YOU?!!"

Revela terkesiap. Spontan ponselnya terjatuh dibawah kaki Pierre. Lelaki itu memungutnya. Memeriksa kontak pria yang baru saja menelepon calon tunangannya itu dan memperbesar foto profilnya.

 Memeriksa kontak pria yang baru saja menelepon calon tunangannya itu dan memperbesar foto profilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BLIND OBSESSIONWhere stories live. Discover now