13. '21+

1.2K 33 0
                                    

BAB INI DIPENUHI ADEGAN DEWASA⛔

YANG TIDAK BERKENAN SKIP BAB INI

Pierre membopong Revela dengan erat. Ia takut wanita yang berada dalam genggamannya terlepas. Malam ini dirinya ingin merasakan kembali kehangatan tubuh wanita yang kini tengah menjadi istrinya. Tubuh wanita yang didekapnya ia hempaskan dengan kasar ke atas ranjang hingga tubuhnya terpental dan terlentang.

"Kau sungguh kasar!"

"Bukankah kau suka dikasari?"

"Sialan! Wanita mana yang mau dikasari!!" Revela berusaha duduk.

Pierre mendekati istrinya. Mereka duduk berhadapan di atas tempat tidur saling menatap lekat. "Sayang. Mas akan menjadi pria kasar jika kau tak mau menerima perlakuan lembut Mas!" Tangannya terjulur mengelus pipi wanita itu dengan lembut. Jantung Revela berdegup kencang. Segera menghentikan elusan tangan lelaki itu.

"A-Aku mau mandi dulu!"

"Bukankah kau baru saja mandi??"

Pierre mencoba membaringkan Revela. Wanita itu mencoba berontak.

"Tak ada lagi penolakan! Kau sudah menjadi istriku. Terima saja kenyataan!"

Pierre mencengkeram dagu wanita itu dengan kasar lalu menciumnya dengan paksa. Mengeksplor rongga mulutnya yang hangat dengan lidahnya. Menyesap mulut kecilnya yang terasa manis. Revela berusaha mendorong tubuh kekarnya. Namun laki-laki itu semakin menciumnya dengan liar. Lidahnya menari didalam mulut sang wanita.

Sialan aku hampir tak bisa bernapas!

Setelah 3 menit, barulah Pierre melerai kulumannya meninggalkan bibir Revela yang terengah-engah. Pierre hendak melucuti pakaian wanita itu.

"Ja-jangan Mas aku malu!"

"Mas sudah tau seluruh tubuhmu! Mengapa harus malu?"

Wajah Revela memerah dan tertunduk membuat Pierre tersenyum. "Baiklah Honey ... jika kau malu tak usah melepasnya. Nanti juga akan terlepas!"

Pierre kembali menyerang bibir Revela sambil mencoba membaringkan tubuh wanita itu kembali. Tanpa melepas pagutan, tangannya menelusup kedalam tank top. Menangkup payudara yang terhalang bra.

Tak tahan dengan itu, Pierre melepas pagutannya menanggalkan baju atasan itu. Kedua tangannya mulai menyusuri punggung mulus dan membuka pengait bra hingga tereksposlah payudara polos yang masih ranum dan menantang. Mulutnya langsung menyecap puting berwarna pink itu. Tangannya menelungkup gunung satunya. Meremasnya kuat dan melakukannya bergantian. Desahan demi desahan keluar dari mulut manis wanita cantik itu.

"Ahhh ... Mass ...!" Revela menggigit bibir bawahnya menahan rintihan sambil memejamkan mata.

Pierre melepas pagutannya namun kedua benda lembut itu tak berhenti ia remas. Memberikan gigitan lembut dikeduanya hingga meninggalkan jejak cinta. Pierre mengulum daun telinga dengan lidah basah membuat Revela bergidik. Lelaki itu berbisik, "I love you ...!" Revela merinding geli merasakan napas hangat dari bisikan suaminya membuatnya bergairah. Pierre kembali menyerang bibir Revela dengan tangan yang tak berhenti meremas payudara lembut wanita itu.

Suasana semakin panas. Pierre berdiri menanggalkan seluruh pakaiannya. Kemudian melepas hot pant berikut kain segitiga milik istrinya. Ia meraba organ intim yang sudah terasa licin. "Kau sudah basah Sayang ...?" bisiknya tersenyum.

Revela dengan cepat merapatkan kedua pahanya. Mencoba memundurkan bokong. Namun aksinya dipatahkan. Pierre menarik kembali panggulnya. Membuka paksa kedua pahanya. Jarinya mulai mencari lubang sempit yang pernah diserang olehnya. Ia masukkan jarinya perlahan hingga dalam. Revela meringis mengerutkan kening. Kedua pahanya kembali menutup rapat.

Pierre mengangkangkan kedua kaki Revela lalu mengungkungnya. Lelaki itu menyusu kembali dengan tangan kanan yang masih berada di pusat kenikmatan wanita itu. Ia masukkan lagi satu jarinya hingga membuat sang wanita merintih kesakitan. Ia gerakkan kedua jarinya dengan cepat. Kali ini wanita itu mendesah nikmat merasakan miliknya yang terus-menerus diserang. Pierre merasakan cairan hangat milik wanita itu keluar.

Pria itu menatap nakal sang wanita dengan penuh nafsu birahi. Pikirannya penuh dengan otak liar yang ingin mengeksplorasi setiap inci tubuh wanita itu. Pierre menarik panggul wanita itu kehadapannya. Kemudian ia buka dan tekuk kedua kaki wanita itu menenggelamkan kepalanya ke paha terdalam. Lidahnya terjulur kedalam lubang sempit. Revela terbelalak. Tubuhnya menggelinjang tak tahan dengan rasa geli dan nikmat dari permainan lidah lelaki itu. Pierre mengisap dan menggigit lembut klitoris dan area disekitarnya. Dada wanita itu membusung merasakan lonjakan gairah. Revela mengerutkan kening merasakan sensasi geli dan ngilu bercampur nikmat karena lidah hangat yang menari di lubang intimnya.

"Maasss ... Pierre ... henngghhh ...." Revela kembali orgasme dengan menyebut nama suaminya sambil memejamkan matanya merasakan kenikmatan yang begitu luar biasa. Pierre menghentikan aksinya. Ia tersenyum puas menatap sang wanita pujaannya terpuaskan.

Pierre beranjak dari tempat tidur menuju nakas dan menuangkan segelas air putih.

Ia kembali menghampiri Revela yang terbaring di atas ranjang dengan napas terengah-engah

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Ia kembali menghampiri Revela yang terbaring di atas ranjang dengan napas terengah-engah. Laki-laki itu menyodorkan gelas berisi air putih dengan mengangkat sedikit leher wanita itu. Revela langsung meneguk habis. Ia begitu kehausan seperti habis berlari.

"Bagaimana Sayang? Ini baru pemanasan. Bersiaplah aku akan membuatmu kelelahan hingga besok kau tak sanggup berdiri!" Pria tampan itu menyeringai.

***

BERSAMBUNG 💖

BLIND OBSESSIONOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz