50. Memainkan Peran

93 25 0
                                    

Dengan wajah pucat Mina berlari meninggalkan koper-koper itu. Christian melangkahkan kaki menuju kamar yang kini terkunci.

Tok tok

"Baby. Please! Buka pintunya!" Christian mencoba merayu namun tak ada sahutan dari dalam sana. "Dengar dulu penjelasanku!"

"Pergi! PERGIIII!!!!"

BANG

Pintu didobrak. Christian menghampiri Revela yang tengah terisak dan duduk disampingnya. Memegang kedua pundaknya. "Aku terpaksa melakukannya." Revela berhenti terisak. "Aku ingin mengambil semua harta miliknya untuk kebahagiaan kita!"

Revela menyeringai menatapnya sedih. "Kau pria BRENGSEK! Aku MEMBENCIMU!!"

"Hanya itu yang bisa ku lakukan agar keluar dari KEHIDUPAN SIAL INI!"

"Dulu kau pun tega meninggalkanku hingga membuatku HAMPIR MATIII!!"

"Apa maksudmu?"

Revela menarik napas. "Aku berusaha bunuh diri menyeburkan diriku ke Sungai Charles tepat setelah kau meninggalkanku! Selama ini kau pun tau penderitaanku! Kau menyuruh Harry memata-matai ku kan?! Apa kau puas membuatku menderita? APA KAU PUAS?!!"

Buliran air mata berjatuhan dari sudut mata Christian.

"Kini aku tau alasannya. Aku bukan wanita yang bergelimang harta! Iya kan??"

Christian menggelengkan kepala. "Ini tak sesederhana yang kau pikir!"

"Lalu apa? APAA?!!" Revela memukul-mukul dada bidangnya. "Kenapaa ... kenapa kau pergi MENINGGALKAN AKUU?!! HUUHUUU!!"

"Baby tenangkan dirimu!" Christian mengusap air matanya. "Aku bukanlah seseorang yang sudah dilahirkan dengan tuxedo seperti 'dia'! Orang tuaku terlilit hutang dalam jumlah tak terhitung. Setiap hari lintah darat dan para preman mendatangi kami. Karenanya orangtuaku sakit keras. Aku tak sanggup melihat penderitaan mereka. Aku terpaksa menikahi putri tuan Lawrenson. Tepat setelah aku menikahinya melunasi semua hutang orangtuaku ... mereka pergi untuk selamanya!" Christian terisak.

Melihatnya seperti itu hati Revela terenyuh. "Aku turut berduka. Mengapa dulu kau tak mengatakannya?" Revela menghapus air mata pria yang sudah menjadi suaminya.

 Mengapa dulu kau tak mengatakannya?" Revela menghapus air mata pria yang sudah menjadi suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku malu! Karena itu ... aku lebih memilih meninggalkanmu. Maafkan aku!"

"Sudahlah. Aku memaafkanmu!"

"Terimakasih. Walau aku tak pantas kau maafkan. Bagaimana kau bisa selamat?"

"Seingatku ... aku diselamatkan seorang pendayung. Namun, aku tak ingat wajahnya karena penglihatan ku samar. Lalu aku jatuh pingsan. Setelah itu aku berada di rumah sakit."

"Ya sudah, yang penting kau masih hidup!" Christian mengecup lembut tangan Revela dengan pandangan tak luput menatap mata lentiknya.

"Mengapa aku tak melihat ayah ketika aku sadar?"

BLIND OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang