52. Tersesat

76 26 3
                                    

11.12 PM

Drap. Drap. Drap

Wanita itu terus berlari tak tentu arah tak beralaskan kaki. Gaun pengantin yang dikenakan terpaksa dirobek agar dapat berlari sekencang mungkin.

Kejaran segerombolan pria besar dibelakangnya memaksanya terus berlari. Napas semakin menderu. Ketakutan semakin mendera. Otaknya tak bisa berpikir.

"Sial! Aku tak tau letak kabin!"

Dengan asal menerobos masuk, dirinya tersesat memasuki geladak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan asal menerobos masuk, dirinya tersesat memasuki geladak.


(Percakapan samar dalam bahasa Prancis diluar ruangan)

"Sampai kapan mereka terus disana! Kakiku kesemutan!" lirih Revela bersembunyi didalam tempat penyimpanan dengan berjongkok. Wanita itu mengganjal penutupnya dengan benda kecil agar dapat bernapas.

CEKLAK
(Pintu terbuka)

Suara langkah mendekat perlahan. Tangan berotot dipenuhi tato itu membawa senjata api. Keringat dingin membanjiri wajah. Pria itu berhenti tepat didepannya. Revela mengeratkan pelukan pada lututnya dengan mata terpejam.

"Hiks!"

Revela terbelalak membungkam mulutnya. Tubuhnya bergetar hebat.

Oh Tuhan, tolong aku!

Tatapan pengawal itu tertuju pada tempat penyimpanan barang. Perlahan tangannya ia julurkan untuk membuka penutupnya. Jantung Revela berdegup kencang. Tiba-tiba seseorang memanggilnya.

Bahasa Indonesia= Bahasa Prancis

"ETHAN!! Ruang rahasia itu berhasil dibobol! Giliran kita menghabisi orang-orangnya!!"

"Bagaimana dengan wanita itu?"

"Sudahlah cepat ikuti aku!"

Ethan mengikuti kawannya dan menutup pintu ruangan itu. Revela bernapas lega. Hampir dua jam kesemutan hingga kedua kakinya mati rasa. Perlahan merangkak keluar dari kotak yang mirip sebuah peti kemas dan membaringkan tubuhnya di lantai agar aliran darahnya kembali lancar.

"Haah akhirnya nyawaku selamat! Sebenarnya ... siapa wanita gila itu? Dari tatapannya dia begitu membenciku seolah aku telah merebut kekasihnya!"

Kedua matanya menatap ukiran indah pada langit-langit kapal. Revela kembali termangu. Otaknya berpikir keras. Raut wajahnya berubah sedih.

Mas ... apa kau akan datang menyelamatkanku??

Draap. Draaapp

Tiba-tiba derap langkah berat seorang pria terdengar membuat jantungnya kembali berdegup kencang.

Gawat aku belum bisa menggerakkan kakiku!

Langkahnya terhenti membuat jantung Revela ikut berhenti.

BLIND OBSESSIONWhere stories live. Discover now