8. Pesta Lajang

567 28 0
                                    

Ruang CEO


"Markus berapa total pendanaan yang terkumpul dari hasil rapat tadi?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Markus berapa total pendanaan yang terkumpul dari hasil rapat tadi?"

"Totalnya sekitar $230 juta."

"Proyek besar ini akan segera diluncurkan dan siap menembus pasar Amerika!"

Apa kau sudah mendaftarkan kami di Kantor Catatan Sipil?"

"Aku menyuruh Jessie mengurusnya."

"Kalau begitu suruh dia juga mengurus pesta pernikahan besok!"

"Selamat Tuan! Impian anda akhirnya terwujud!" Wajah Pierre merona mendengar ucapan Markus. "Teriakan semalam ... apakah itu sebuah pertanda??"

Pierre melempar bolpoin ke jidat Markus tapi dapat dihindari. "Cih meleset!"

"Hahaa easy, Tuan ...! Kasihan sekali nona Revela, hal pertama baginya sudah menghabiskan dua ronde?" Mata Pierre membulat dan menatap tajam Markus.

"Pe-permisi. Ada beberapa dokumen yang harus diselesaikan." Markus membawa beberapa berkas dan berlalu.

*

Sore itu, Revela tengah menikmati segelas cokelat panas di ruang keluarga. Matanya terus melihat ponsel yang sedari tadi digenggamnya. Ingin rasanya menceritakan masalahnya pada Alfian. Namun lagi-lagi diurungkan. Tiba-tiba sebuah tangan perlahan memeluk pinggangnya dari arah belakang.

"Sayang ...," bisik Pierre sensual hingga Revela terkejut.

"Tu-Tuan!"

"Besok aku sudah menjadi suamimu masa kau tetap memanggilku tuan? Tak ada mesra-mesranya!" Pierre menyibakkan rambut panjangnya dan menciumi lehernya penuh kelembutan.

Revela bergidik. "Jadi ... besok kita akan benar-benar menikah??"

"Tentu saja, Sayang!" Pierre mencium lembut bibirnya membuat Revela mematung. "Bagaimana tanganmu?" Pierre memegang tangan Revela.

"Mina sudah menggantinya!" Revela menarik tangannya kembali.

"Cih, bilang saja aku tak boleh menyentuh tanganmu!" Pierre kembali asik menciumi lehernya membuat Revela semakin risih.

Tiba-tiba Tomas menghampiri mereka. "Tuan, di ruang tamu ada nona Jessie."

Selang beberapa waktu, Jessie tiba membawa para perancang busana berikut gaun-gaun pengantin.

"Tuan. Hari ini saya membawa gaun-gaun pengantin yang sudah dirancang khusus. Nona bisa memilih dan melakukan fitting baju disini."

"Baiklah. Terimakasih Jessie. Selain cantik kau memang wanita yang sangat pintar!"

BLIND OBSESSIONWhere stories live. Discover now