12. Hukuman

582 28 0
                                    

Tomas menyajikan secangkir teh hijau panas bersama croissant.

"Kelelahan??" Pierre mengerutkan dahi setelah menanyakan keberadaan Revela seraya membuka dasi dan dua kancing kemeja.

"Kelelahan??" Pierre mengerutkan dahi setelah menanyakan keberadaan Revela seraya membuka dasi dan dua kancing kemeja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada apa mencariku?" Revela menuruni anak tangga.

"Persiapkan barang-barangmu, besok pagi kita berangkat ke Brussel! Mas ada perjalanan bisnis sekalian bulan madu!"

Brussel? Belgia? Apa mungkin aku akan bertemu dengannya??

"Boleh. Tapi ... aku tak ingin satupun bodyguard dan pelayanmu ikut!"

"Kenapa?"

"Aku ingin menikmati momen berdua saja!"

Pierre tak percaya dengan ucapan istrinya. Tanpa bodyguard Revela takut berulah. "Sebaiknya kita bicarakan lagi besok! Ayo kita makan!" Mereka beranjak ke ruang makan.

*

Lelaki tampan berbalut switer coklat itu sibuk berkutat dengan laptop di ruang kerja.

"Tomas seharian ini apa yang dilakukan nyonya? Kau bilang dia kelelahan?"

Sial aku tadi keceplosan!

"Nyonya ijin keluar membeli obat di apotek."

"Mengapa kau tak bilang dulu padaku?" ucap Pierre dengan mata yang masih tertuju pada laptop.

"Nyonya bilang dia sudah meminta ijin."

"Hah ... dasar wanita!" Pierre menghentikan aktifitasnya dan melepas kacamatanya. "Dia pergi sendirian?"

"Beliau pergi ditemani Mina dan sopir."

"Suruh mereka menemuiku di ruang tengah!" Tomas segera melaksanakan perintah tuannya.

Ruang Tengah

Pierre mengumpulkan semua pelayan dan pengawal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pierre mengumpulkan semua pelayan dan pengawal. Ia menatap Mina dan sopir yang menunduk sedari tadi.

"Kalian mau sampai kapan seperti ini? Jangan pikir dengan wajah pucat kalian aku segan menghukum KALIAN!!" Pierre menoleh ke arah Tomas. "Mobil apa yang mereka pakai?"

BLIND OBSESSIONWhere stories live. Discover now