7. Tinggal Di Mansion'21+

1.2K 31 0
                                    

Sinar matahari masuk melalui kaca terasa menyilaukan. Pierre menyipitkan mata melihat ke arah wanita yang semalam ia gagahi. Wanita yang dicintainya kini berada dalam dekapannya. Pierre menciumi lehernya dengan penuh kelembutan. Revela melenguh. Matanya masih saja tertutup rapat Karena kelelahan. Pierre mencoba menggagahinya kembali. Pemuda itu mulai memasukinya. Revela terbangun menjerit kesakitan. Organ intimnya masih terasa sangat sakit.

"BRENGSEK! Belum puas kah kau memperkosaku semalam?!"

"Kau bilang aku MEMPERKOSAMU?!"

"Apalagi kalau bukan PEMERKOSAAN namanya, BRENGSEK!!"

"APA?!"

Pierre kesal. Ia mencengkeram kedua tangan Revela. Menghentakkan miliknya dengan kasar. Revela semakin kesakitan. Ia mencoba melawannya tapi sia-sia karena tak bertenaga.


"DIAMLAH!"

"Aku ingin membatalkan pertunangan ini!! Aku tak ingin menik-"

Pierre membungkam mulutnya. Tak ingin mendengar celotehan yang dapat menghilangkan gairah seksualnya.

Hemmpph!!" Revela mencoba membuka bungkaman tangan lelaki itu.

"DIAM!"

Dengan kasar Pierre kembali menyalurkan hasratnya. Revela terus melakukan perlawanan hingga tak ada lagi tenaga yang tersisa. Akhirnya Revela terdiam pasrah tak peduli lagi apa yang dilakukan Pierre terhadapnya. Hingga lelaki itu melepas cengkeramannya. Berulang kali merubah posisi tubuh wanita itu hingga mendapat G-spot. Revela mendesah namun kali ini merasakan kenikmatan dengan mata terpejam. Dirinya sudah tak dapat berpikir jernih. Hanya bisa merasakan kenikmatan yang diberikan dari perlakuan intim yang dilakukan Pierre. Area sensitifnya begitu basah. Berulang kali desahannya semakin terdengar sangat nikmat. Pierre tersenyum. Otak liarnya mendapat apa yang ia mau. Mereka terus bercinta hingga mencapai puncak kenikmatan. Mereka merebahkan tubuhnya merasakan lelah. Pierre menyelimuti tubuh telanjang Revela. Setelah itu, bergegas mandi. Dan pergi ke perusahaan bersama Markus.

*

Satu Jam Kemudian ...

Revela meringis merasakan sekujur tubuhnya sakit terutama di bagian vital. Ia melihat sebuah lingerie tergeletak diatas nakas. Revela menyibakkan selimut hendak mengambilnya. Namun dirinya begitu terkejut saat menemukan noda darah di kain seprai putih itu. Ia terisak. Teringat kejadian semalam dan tadi pagi. Tubuh telanjangnya penuh dengan jejak lelaki itu.

Pandangannya kembali teralih pada lingerie. Revela meraihnya dan memakainya. Mengikat asal rambut yang berantakan. Mencoba berdiri sekuat tenaga. Akan tetapi tubuhnya begitu lemas. Tak kuasa menopang hingga terjatuh. Datanglah seorang pelayan wanita melihatnya tengah menyandar lemah tak berdaya di bawah sofa .

"Nona anda tidak apa-apa?"

"BAJINGAN ITU MERAMPAS KESUCIANKU!! HUHUU!"

"Nona tenang saja, tuan adalah orang yang sangat bertanggung jawab! Biar saya bantu anda berdiri."

Pelayan itu memapahnya ke kamar mandi membantu Revela membersihkan tubuhnya. Menggosok punggung Revela yang tengah duduk didalam bathtub.

"Kau masih sangat muda. Siapa namamu?"

BLIND OBSESSIONWhere stories live. Discover now