34. Akhirnya menemukanmu

211 27 0
                                    

Malam itu, Revela terbujur kaku melihat laki-laki dihadapannya tengah menatap dari ujung kepala hingga ujung kaki. Justin meninggalkan Revela yang ketakutan setengah mati oleh Kevin yang sedari tadi netranya tak lepas menatap tajam wanita itu. Suasana tegang mulai tercipta. Kevin tak berhenti menatap jijik wanita didepannya. Rahangnya sedari tadi mengeras menahan amarah yang berkecamuk.

"Mengapa ...? Mengapa KAU TEGA menyakiti SAHABATKU?!"

Kevin menghujam perkataan yang membuat Revela mematung. Laki-laki yang sedari tadi diam akhirnya bicara.

"Ternyata KAU WANITA BUSUK yang BEGITU HINA!!" Ucapan Kevin begitu menusuk hingga membuat tatapannya berkaca-kaca.

"Kau tau ... selama KAU MENGHILANG, DIA TAK PERNAH BERHENTI MENCARIMU!! Setiap hari, menghabiskan waktunya dengan MABUK-MABUKKAN! Apa kau tak kasihan padanya??"

Air mata mulai berjatuhan.

"Hidupnya SEMAKIN HANCUR! Berulangkali mencoba BUNUH DIRI!! Sedangkan kau ...?? Kau DISINI ... bersenang-SENANG dengan PRIA LAIN yang juga TEMANKU??! DIMANA HATIMU REVELA?!!"

Air matanya semakin deras mengalir. "Kevin, dengarkan penjelasanku! Aku tak pernah mencintainya!"

"Lalu kenapa KAU BERSEDIA menikah DENGANNYA?!" tanya Kevin kembali dengan amarah menggebu-gebu.

"Itu karena ... terpaksa! Aku melakukannya demi AYAHKU!"

Kevin terkekeh. "Heh, kau dengar itu, Sayang? Terpaksa??" Kevin menggelengkan kepalanya. Matanya menyorot tajam. "Kau WANITA LICIK yang JAHAT! Aku akan memberi taunya bahwa kau ada di Amerika bersama Justin!"

"JANGAN KEVIN! Aku mohon!"

Kevin berdiri mengeluarkan ponsel dari dalam saku. Revela mencoba merebut ponsel yang dipegang Kevin, namun tubuh Kevin yang tinggi tak terjangkau. Luna mematung begitu syok melihat laki-laki yang kini menjadi suaminya itu marah besar. Datanglah Justin bersama pelayan membawa makanan.

"Ada apa ini? Kevin, kenapa kau membuat calon istriku MENANGIS?!"

"Kau tanya saja sendiri pada WANITA BUSUK ini!!"

"Kurang ajar!! BERANINYA KAU MENGHINA WANITAKU!!

Justin mencengkeram baju Kevin hendak menghantamnya. Luna menjerit melihat suaminya akan dipukul. Tiba-tiba Revela jatuh tersungkur. Justin panik. Ia melepas Kevin dan menyandarkan Revela di pangkuannya. Kedua bola mata Revela menjulang dengan napas sesak. Penyakit lamanya kambuh setelah sekian lama tak muncul sejak dirinya bersama Justin. Baginya Justin seperti obat yang menghibur hatinya dikala sedih.

"Tollong ... ambil obbat diddalam taskuh!"

Luna segera mengambil tas temannya dan memberinya pada Justin. Justin bergegas mengambil obat didalam tas. Ia memperhatikan obat itu.

Ini kan ... ah sudahlah!

Justin meminumkan obat itu pada Revela dengan bantuan segelas air. Kevin menatap Revela yang terlihat lemas dipangkuan Justin. Ada perasaan kasihan dihatinya namun ia begitu kecewa terhadapnya. Kevin menarik paksa Luna yang enggan meninggalkan Revela.

"Tunggu Kevin! Demi pertemanan kita ... KUMOHON BANTU KAMI!!"

"Maaf Justin. Pierre itu sahabatku!!"

Justin tercengang. "Lalu aku? Kau anggap aku apa selama ini?!"

Kevin menatap nanar Justin. Hatinya terluka, terjepit diantara kedua temannya. Ia memalingkan wajah dan melangkah pergi bersama istrinya meninggalkan mereka.

BLIND OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang