1. Bertemu dia

20.3K 870 2
                                    

Peluh keringat membasahi tubuhnya. Gadis itu mengusap buliran keringat yang menetes diwajahnya. Kakinya melangkah keluar dari cafe. Begitu letih rasanya, sejak tadi pulang sekolah gadis itu langsung menuju kesini.

Langit tampak cerah walaupun hari sudah larut. Gadis itu merogoh saku celana kulot yang di pakainya. Tangannya menyalahkan ponsel tersebut. Jam menunjukkan pukul 10 malam, ia harus segera pulang.

Biasanya ia pulang pukul 9 malam, tapi karena cafe hari ini sangat ramai jadi jam segini baru selesai. Walaupun letih dan capek gadis itu tersenyum sebelum menarik kupluk jaket yang di kenakan. Hari ini dirinya mendapatkan bonus dari bu Kirai, kata wanita itu berkat dirinya juga cafe ini bisa ramai.

Ia Kara memang sempat mempromosikan tentang cafe Matari ini pada teman-temannya. Tadi juga sebagian dari mereka ada yang Kara kenal, termasuk teman sekelasnya.

Kaki kecil nya terus berjalan menapaki trotoar jalan, walaupun sepi gadis itu tidak takut. Bagi Lengkara sudah biasa, setiap hari dirinya melewati jalan ini. Hembusan angin menebus kulit putihnya. Kara kembali merapatkan jaket yang melekat di tubuhnya.

Gadis itu memainkan ponsel ditangannya, menelusuri aplikasi kotak berwarna-warni yang sering artis-artis gunakan, Instagram. Kakinya melangkah menyebrangi jalan.

Tinnn....

Cittt

Bruk

"Aduhh,," Gadis itu mengusap bokong nya yang jatuh dengan cantik ke aspal. Kara bangun, tentu tidak seperti gadis-gadis manja yang menunggu uluran tangan.

"Sial."

Mendengar suara itu, rasanya seperti tidak asing. Lantas segera Kara menoleh, mendapati sosok lelaki yang berdiri disamping mobilnya. Orang itu mendekat kearahnya, awalnya Kara tidak begitu jelas melihat wajah itu. Tapi semakin mendekat, dan ternyata....

Mampus

"Ma-maafin aku,,," ujarnya pelan sembari menunduk takut. Kara yakin walaupun pria ini tidak mengenalnya, tapi gadis itu sebaliknya.
Tatapan yang tajam terus dilayangkan kearah nya, membuat Kara semakin takut untuk mendongak. Tidak ada suara, hanya terdengar dengusan kasar yang keluar. Setelah nya langkah kaki yang menjauh, sepertinya pria itu pergi.

Bunyi deru mobil terdengar melesat cepat melewati nya. Gadis itu memejamkan mata sambil meringis.

Kenapa harus bertemu batinnya

Ah sudahlah, hanya membuat nya pusing jika dipikirkan. Semoga saja orang itu tidak ingat dengan dirinya. Kara kembali melangkah untuk pulang.

**

Brakk

"Tuan muda ada masalah apa?" Seorang pria tergopoh menghampiri nya yang baru saja keluar dari mobil. Orang itu berjalan menghiraukan pertanyaan pria paruh baya tadi, kakinya melangkah memasuki mansion. Pria paruh baya itu menghela napas. Kemudian segera memarkirkan mobil kedalam garasi, tempat berjejeran banyak mobil dan motor besar.

"Baru pulang." Orang itu mendengus ketika melihat sosok dihadapan nya. Tumben sekali orang itu sudah pulang. Biasanya pria paruh baya ini akan pulang begitu larut atau sampai pagi menjelang. Kemudian ia akan kembali pergi begitu sangat pagi.
Cowok itu hendak melewati nya, sebelum sebuah suara menghentikan.

"Io merindukan mu, Kenzo," ujar seseorang. Tatapan mata tajam itu ia layangan padanya. Tubuhnya berbalik menghadap sepenuhnya kearah pria dihadapannya. Pria paruh baya yang sudah berumur ini terlihat begitu masih tegap dan berwibawa, ketampanan diwajahnya tidak pudar sama sekali. Kulit putih yang dimiliki pria itu sama hal nya dengan dirinya.

TUAN MUDA✓Where stories live. Discover now