37. Bunga terakhir[Epilog]

8K 357 38
                                    

DORR.

"KENZOO.."

Gadis itu terjatuh ketanah ketika dengan tiba-tiba seseorang mendorong tubuhnya, siapa lagi jika bukan Kenzo.

Ketika orang itu menyebut namanya, dengan cepat Kenzo mendorong tubuh Kara kesamping. Cowok itu tidak mau jika Kara akan ikut seperti...

"Kenzo bego gue bilang juga jangan." Untuk pertama kalinya air mata cowok itu keluar. Dirga menggoyangkan tubuh Kenzo yang begitu lemah.

Napasnya cowok itu memburu. Semua anggota Galaksa mendekat kearah nya.

Pemilik amat legam dengan perlahan membuka matanya. Mengerjap pelan menahan rasa sakit di dadanya.

"Geral ambil mobil cepet." Alaska sekarang baru sadar, kenapa cowok itu menyuruh salah satu anggotanya untuk membawa mobil. Ternyata ini, firasat Kenzo memang sudah terasa.

"Je-jefran, yang bunuh nyokap lo bukan papah gue. Tapi...

Restu Evansyah."

Deg

Jefran terdiam seribu bahasa menatap Kenzo yang terbaring ditanah lapangan. Tangannya bergetar hebat ketika mendengar ucapan barusan.

Tubuh gadis itu luruh kelantai mendengar sebuah pernyataan yang begitu mengejutkan. Kara dengan pelan melangkah mendekat kearah Kenzo. Menatap cowok itu dengan wajah terluka.

"Kak KENZOO..." Kara mengangkat kepalanya lalu menidurkan Kenzo diatas kakinya.

"Kak Kenzo kenapa lakuin ini, ak-aku gak mau.." Gadis itu menggeleng kuat menatap Kenzo dengan tangisan nya yang pecah.

"Gapapa Kara, aku bisa ketemu mamah." Lagi-lagi Kara menggeleng kuat, menepuk pelan pipi cowok itu agar tetap sadar. Mata Kenzo sejak tadi sudah tidak kuat untuk terpejam. Nyeri pada bagian dadanya begitu sakit sekali, berkali-kali lipat dari biasanya karena...

Sebuah tembakan

"Bertahan kak." Gadis itu menggenggam kedua tangan Kenzo dengan erat.

"Bu-bumi..." Tangan Kenzo terulur kearah cowok itu, membuat Gempa berjalan mendekat.

"Setelah lo pulang, jangan lupa buka kotak diatas meja belajar lo." Mata cowok itu semakin meredup, tangan sebelah nya memegangi dadanya yang begitu sakit luar biasa.

Gempa menggeleng menatap Kenzo sekarang. "Ken, lo jangan pergi. Gue gak mau lo titipin Lengkara sama gue, dia punya lo." Raut wajah cowok itu terluka, jelas melihat kondisi temannya saat ini.

"Kara, sama Bumi ya kalo aku pergi."

"Enggak kak." Air mata kembali jatuh ke pipi chubby itu, membuat tangan Kenzo perlahan mengusap nya.

Cowok itu tersenyum manis sambil mengangguk, mengusap lembut pipi itu. Kedua jarinya menarik ujung bibir Kara membentuk senyuman.

"Bumi bakal jagain kamu."
Tangisan gadis itu semakin pecah, apalagi ketika kenzo sekarang terlihat meringis. Baju cowok itu sudah penuh dilumuri darah dibagian dadanya.

"Kak Kenzo,," teriak Kara ketika melihat Kenzo menutup mata sepenuhnya, cowok itu sekarang tidak sadarkan diri. Segera mungkin Kara memegang pergelangan tangannya, mengecek denyut nadi yang masih terasa.

"Jadi ayah aku pembunuh."

Pluk

"Lengkara.." Gadis itu jatuh pingsan dengan segera Gempa menahan tubuh Kara. Mengangkat nya kedalam mobil bersamaan dengan tubuh Kenzo didalam sana. Mobil hitam itu dengan cepat melesat melewati jalanan. Tujuan utamanya kali ini, rumah sakit.

TUAN MUDA✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora