11. Hukuman

11.4K 647 11
                                    


"Dari mana aja?"

Tubuh Kara tersentak kebelakang saat lampu dirumah itu menyala. Suara tadi, milik Kenzo. Gadis itu menatap seluruh ruangan mencari keberadaan nya.

"Belakang." Kara dengan cepat membalikkan tubuhnya. Matanya membulat ketika mendapati sosok jangkung yang berada dihadapannya.

"Dari mana?"

"Kerja kelompok kak, aku kan udah bilang sama kak Kenzo," ujar gadis itu memilih kedua tangannya.

"Pulang sama cowok itu." Kara mendongak lebih tinggi menatap Kenzo. Dari mana cowok ini bisa tau jika ia pulang dengan Jefran tadi. Padahal gadis itu sengaja turun jauh dari rumah.

"A-aku pulang se-sendiri kok." Kenzo berdecih mengalihkan pandangannya. Tangannya dengan kasar menyentak bahu Kara, membuat nya jatuh.

"Lo gak bisa bohong." Tangannya menarik dagu Kara agar mendongak. Gadis itu meringis ketika merasakan nyeri di dagunya. Kenzo sengaja mendongakkan kepala gadis itu lebih tinggal, karena posisi Kara yang berada dibawah.

"Kak sa-sakit.." Gadis itu menggeleng mencoba melepaskan tangan Kenzo darinya.

Rumah ini begitu terlihat sepi, hanya terdengar detakan jarum jam besar di atas dinding. Kara mencoba menoleh ke kanan kiri. Berharap ada orang lain disini.

"Bangun." Kenzo menarik tangannya untuk berdiri, kemudian dengan tidak lembut nya menarik Kara menaiki tangan. Langkah lebar cowok itu membuat Kara kesusahan menyesuaikan langkahnya.

Bruk

Kenzo menghempaskan gadis itu keatas ranjang. Matanya menatap tajam dengan napas memburu. Kemudian cowok itu menarik Kara agar terduduk.

"Bisa-bisanya lo dianterin sama cowok itu. Lo udah bilang mau pulang sendiri kan." Kini Kenzo memegang kedua tangannya. Mengunci pergerakan gadis itu. Kara meringis karena cekalan itu begitu kuat. Kuku Kenzo sedikit menusuk kulitnya.

"Kak-k aku minta maaf, aku pulang bareng kar--

Ahh,,"

Cowok itu kembali mendorong Kara dengan keras. Kakinya berjalan naik keatas kasur. Menempatkan diri diatas tubuh gadis itu. Tangannya mengunci kedua tangan Kara diatas kepala.

"Denger, lo gak boleh deket sama cowok." Kara memejamkan matanya, air mata gadis itu hampir turun ketika merasakan berat diatas tubuhnya. Napas beraroma mint menerpa wajahnya.

"Denger gak?" Kara mengangguk cepat mengiyakan, matanya tetap terpejam.

"Buka." Dengan cepat Kara membuka matanya, sekarang tatapan keduanya beradu. Lama kelamaan mata legam dihadapan nya ini tampak sayu. Kenzo mengerang tertahan kemudian menaruh wajahnya di leher Kara.

"Lo harus dikasih hukuman." Kara melotot mendengar ucapan barusan. Cowok yang berada diatas tubuhnya ini menyeringai.

"Gue haus."

**

Kara telah melakukan keinginan cowok itu, dengan segera gadis itu membuka nya. Tadi katanya Kenzo haus, makanya sekarang gadis itu akan membuatkan jus jeruk untuk nya. Setelah selesai, gadis itu berjalan menuju ruang keluarga dengan nampan ditangannya.

"Ini kak." Meletakkan segelas jus jeruk beserta keripik kentang permintaan nya tadi. Gadis itu mengembuskan napasnya lelah. Kara ingin mandi, setelah seharian berada diluar rasanya begitu lelah.

"Kak aku mandi dulu yah." Kenzo mengangguk tanpa menoleh. Matanya fokus pada televisi dihadapan nya yang menayangkan acara balap motor. Sesekali tangannya itu mencomot keripik kentang dimeja.

TUAN MUDA✓Where stories live. Discover now