35. Suka dan duka

5.4K 310 0
                                    

Kembali kesekolah adalah hal yang begitu tidak disukai sebagai siswa.
Karena menurut mereka, hari libur selama 2 harinya itu kurang dibanding lima hari belajar terus sampai sore. Bukan hanya menguras otak nya tapi juga fisik mereka yang lelah, ditambah dengan ekstrakurikuler yang mereka ikuti.

Tapi tidak bagi kelas 12 yang sekarang sudah memasuki semester 2. Mereka tidak diperbolehkan untuk ikut eskul apapun. Karena sekarang yang mereka lakukan fokus menghadapi ujian kelulusan.

Kelas Kenzo hari ini sedang praktek bola voli, satu-satu para siswa akan melakukan teknik dasar permainan tersebut.

Sesuai absen kali ini giliran Geral yang melakukan servis, passing dan blok. Cowok itu sudah siap dengan bola ditangannya.

Berhasil

Tidak ada yang bisa diragukan, semua anggota Galaksa pasti bisa melakukan dengan sempurna.

Uhuk uhuk

Tangan cowok itu memukul-mukul dadanya yang nyeri, sesak itu muncul kembali. Kenzo berusaha menghilangkan dengan cara memukul dadanya dengan kuat.

Uhukk

"KENZO LO KENAPA??" Dirga segera berlari menghampiri Kenzo yang berada di seberang lapangan. Sedangkan Geral yang baru saja menyelesaikan praktek nya melempar asal bola ditangannya kemudian berlari.

"Kenzoo.."

"Dada gue sakit, sesak," desisnya pelan merasakan pasokan udara menipis. Menegangi kedua tangan Dirga kemudian mencoba untuk bangun.

"GEMPA ANJIN* LO MALAH DIEM AJA,," ujar Alaska menatap nyalang kearah cowok yang sedari tadi berdiri di sebelah Geral.

"Mana mobil lo, jangan bikin Alaska mabok." Gempa berdecak kemudian melempar asal kunci mobilnya.

Diantara kelima nya, memang hanya Gempa yang membawa kendaraan roda empat hari ini. Muka Alaska yang sudah memerah itu membopong tubuh Kenzo masuk kedalam mobil. Diikuti oleh Gempa di belakang nya.

Kenzo dan penyakit nya

Cowok itu sudah tau semua.

**

"Karaaa, lo dimana?" teriakan itu menggema di seluruh koridor kelas 10. Viona berlari cepat kesana kemari mencari orang yang terus ia panggil namanya.

"Lo liat Kara enggakk?" Semua orang yang gadis itu temui segera ia tanyakn. Tetapi tidak ada yang melihat keberadaan gadis tersebut.

Tangannya segera meraih ponsel disakunya. Mendial kontak nama gadis itu, kemudian menaruh ponselnya ditelinga.

Tett tett

"Kara ayo angkat dong." Wajahnya terlihat panik dan khawatir, mencoba kembali menghubungi kontak gadis itu. Masih sama hanya ada suara getaran yang tersambung, tetapi tidak diangkat.

"Halo Vio--"

"Lo dimana Kara? Kak Kenzo dibawa kerumah sakit."

"Cepet ke--"

Tut

Sambungan telpon dimatikan sepihak dari sebrang sana. Viona mengatur napasnya terlebih dahulu, sebelum kembali melangkah kekelas menyusul Jessica.

Orang-orang berlalu lalang ditempat ini. Bau obat-obatan begitu terasa pada Indra menciuman cowok itu. Berjalan dengan earphone ditelinga nya, kemudian langkah nya terhenti ketika melihat beberapa orang berdiri di depan pintu.

"Abis dari mana lo?" Gempa memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan dari mulut Alaska.

"Nih." Tangannya terangkat menunjukkan sebuah kantong berisi makanan dan minuman untuk mereka. Cowok itu menghilang hanya karena itu. Gempa, walaupun terlihat cuek tapi nyata cowok itu adalah orang yang paling peduli.

TUAN MUDA✓Where stories live. Discover now