13. Roti sobek

11.6K 545 5
                                    

Hal sederhana yang menyebabkan tawa.

*****

"Bang Kenzo mau makan kak Kala lagi."

Gadis itu menggeleng cepat mengingat kejadian yang terjadi beberapa menit lalu. Jika diingat sangat memalukan sekali. Apalagi terciduk kedua kalinya oleh seorang anak kecil. Mungkin jika bukan Kelio yang memergoki nya, Kara rasanya sudah tidak memiliki muka.

"Kak Kala kenapa geleng-geleng?" Suara itu, suara milik bocah yang memergoki nya tadi. Sekarang Kelio tengah menatapnya dengan wajah polos. Gadis itu mengatakan bahwa ia tidak apa-apa. Tadi Kelio terbangun karena ingin minum susu, katanya. Setelah gadis itu membuat susu untuk nya, sekarang bocah ini malah anteng tiduran di kasur.

Kara sudah menyuruh anak itu untuk tidur, karena sudah malam juga. Tetapi katanya bahwa ia tidak mengantuk, mungkin efek tadi sudah tertidur diperjalanan. Alhasil sekarang anak itu hanya menatap Kara terus-menerus.

"Io tidur aja yah, biar kak Kara juga tidur...

Kakak ngantuk loh." Bibirnya mengerucut sebal, kemudian mengangguk setuju. Walaupun tidak ingin tidur tetapi benar ini sudah malam. Kasian juga kepada Kara yang mengantuk.

"Selamat malam kak Kala." Dikecupnya kedua pipi gadis itu bergantian, kemudian Kelio memposisikan tubuhnya untuk tidur.

Tangan Kara bergerak mematikan lampu disamping nya, digantikan dengan lampu tidur menyala diatas nakas.

Setelah menarik selimut sampai menutupi dada Kelio, gadis itu ikut berbaring disampingnya.

"Selamat malam Io."

**

Senin, hari yang begitu dibenci oleh sebagian siswa. Karena menurut mereka hari ini jauh sekali dengan kata Minggu. Bukan begitu?
Tapi kenapa hari minggu begitu dekat dengan senin.

Satu hal yang harus kalian tau, jika seorang Kenzo amat sangat membenci hari Senin, karena upacara. Bukan karena cowok itu tidak menghormati jasa para pahlawan, tapi setiap upacara di GHS bagian amanat saat pembina berbicara didepan itu sangat lama. Bahkan sering kejadian, banyak siswi yang langsung tergeletak tak sadarkan diri.

Mungkin jika nanti dirinya jadi kepala sekolah disana, akan membuat peraturan untuk amanat hanya 10 menit saja. Apakah bisa? Jika tidak, Kenzo akan jadi presiden saja.

Cowok itu menggeleng pelan, meruntuki otaknya sendiri yang berpikir seperti itu. Nyatakan walaupun sangat menginginkan tetapi tidak bisa.

Kakinya melangkah menuju cermin dikamarnya. Meneliti penampilan nya dari atas sampai bawah. Tangannya terulur meraih botol kaca diatas meja. Menyemprotkan nya keseluruh tubuh. Wangi mint, tentu saja aroma kesukaan nya. Setelah menaruh kembali botol itu, tangan Kenzo menyugar rambutnya kebelakang. Kemudian berpose layaknya seorang model. Jika cowok itu mau, dirinya bisa menjadi model seperti papahnya.

Kenzo terdiam untuk beberapa detik, sebelum kemudian menyadari sesuatu yang aneh. Biasanya cowok itu sangat anti dengan namanya cermin. Tapi kenapa sekarang sangat memperhatikan penampilan nya. Untuk dilihat oleh siapa? Kara.
Tidak mungkin.

Dari pada pikiran nya terus terngiang-ngiang hal itu, lebih baik sekarang Kenzo bergegas turun kebawah. Pasti Kara sudah menyiapkan sarapan, sial pemikiran macam apalagi ini.

"Selamat pagi Tuan." Sapa gadis yang sedang duduk disamping seorang bocah, hal itu membuat Bima yang berada dikursi sebelah tengah menaikkan alisnya. Apakah gadis itu memanggil Kenzo dengan sebutan Tuan, karena dirinya tidak mau disebut dengan itu.

TUAN MUDA✓Where stories live. Discover now