22. Penculikan

7.3K 389 4
                                    

Deru motor memecah heningnya malam. Keadaan jalan raya sudah lumayan sepi. Mungkin karena ini sudah tengah malam. Tangan cowok itu menarik gas nya dengan kuat, mata legamnya menyorot menatap jalanan. Cowok itu harus fokus, jika tidak sedikit meleset nyawanya yang akan menjadi korban, ia tidak mau mati sekarang.

Setelah tadi mengabari temannya, Gempa berkata akan segera menyusul bersama dengan ketiga teman nya lagi. Ia, Kenzo hanya memberitahu cowok itu. Biar nanti Gempa yang menjelaskan, walaupun cowok itu pasti tidak mau.

Motor hitamnya berhenti disebuah bangunan tua yang gelap. Matanya menelisik rumah dihadapan nya. Menatap sekitar, begitu sepi. Hanya ada bunyi hewan bising yang setiap malam bersuara. Disekitar rumah itu banyak sekali rumput liat yang tumbuh menjulang tinggi, pohon-pohon hijau yang lebat disisinya. Rumah itu, terkesan lama dan juga horor. Tembok yang di penuhi oleh lumut, memperlihatkan bahwa bangunan tersebut sudah berusia.

Tak lama kemudian terdengar suara deru motor yang berhenti. Kenzo menoleh, mendapati keempat sahabatnya tengah menatap kearahnya.

"Mau ngapain kita kesini?"

"Lengkara disekap." Semua yang ada disana membulatkan matanya terkejut. Sejak kapan? Bukannya tadi, batin gempa. Kemudian mereka menatap kearah bangunan tua didepannya, meminta penjelasan pada Kenzo. Akhirnya perlahan cowok itu menjelaskan, dari awal.

Cowok itu curiga dengan peristiwa tadi. Ini semua ulah Tiger, karena tidak terima dengan kekalahan nya.

Kelima lelaki tampan itu bergerak masuk kedalam perlahan-lahan. Katanya menelisik kearah sekitar, berjaga-jaga siapa tau mendapat serangan tak terduga.

Pluk

Terdengar bunyi sesuatu yang jatuh. Mata mereka mencari-cari benda tersebut, kemudian Alaska yang berdiri dekat semak belukar dihalaman rumah melangkah kan kakinya. Cowok itu terhenti, merasakan sesuatu dibawah sana.

Menggeser kakinya, kemudian menunduk menatap sesuatu yang baru saja ia injak.

"Ken.." Alaska mengangkat sebuah batu yang dibungkus oleh kertas putih. Menunjukkan kearah teman-temannya. Kenzo bergerak mendekat, meraih batu tersebut. Kemudian membukanya. Matanya menyipit kala melihat tulisan di kertas putih itu.

Ada rahasia yang enggak lo tahu
-Jr

Tangannya mengepal setelah membaca tulisan satu kalimat, diakhiri dengan sebuah nama si penulis yang berinisial.

"Kira-kira siapa yang lempar." Kenzo tak menjawab, sebab cowok itu juga tidak mengetahui siapa pengirim dibalik surat ini. Apa yang selama ini belum ia ketahui? Cowok itu harus mencari tahu.

Kenzo menoleh kearah teman-temannya, memberi isyarat untuk segera masuk kedalam.

Ceklek

Terbuka sempurna, nyatanya rumah ini tidak dikunci dan...
Tidak berpenghuni.

Melangkah masuk lebih dalam, menatap sekilas ruangan yang begitu luas. Masih ada sofa dan juga barang-barang mewah didalam sini, apakah ini ditempati? Tapi melihat barang-barang disana yang dipenuhi debu, tidak yakin dengan semua dugaannya.

"Akhirnya dateng juga." Suara seseorang terdengar seiring dengan langkah kaki mereka.

"Selamat datang inti Galaksa." Orang itu merentangkan kedua tangannya menyambut mereka dengan suara tawa, terkesan mengejek. Wajah orang itu banyak dipenuhi oleh luka. Akibat kejadian yang beberapa jam lalu.

"Lo yang culik Lengkara." Geral bersuara menatap cowok itu yang tengah tersenyum sinis. Alaska mendelik ngeri melihatnya, ada yah orang yang senyum-senyum selama itu.

TUAN MUDA✓Where stories live. Discover now