20. Penyerangan tiba-tiba

8.4K 430 10
                                    

Kedua tangannya mengepal kuat. Mata nya menyorot dengan tatapan dingin. Napasnya turun naik, dengan tubuh yang ia topang dikedua lututnya. Lelaki tersebut sekarang tengah duduk menatap kearah sebuah papan Dart yang tergantung di dinding kamarnya. Disana terdapat sebuah foto seseorang didalamnya.

Matanya memerah menatap foto disana, lelaki itu terkekeh miris

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Matanya memerah menatap foto disana, lelaki itu terkekeh miris. Sebelah tangannya meraih benda disampingnya. Mengangkat benda tersebut, kemudian memicingkan mata.

Setelah fokus, lelaki itu melempar benda emas ditangannya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Setelah fokus, lelaki itu melempar benda emas ditangannya.

Plukk

Tepat, mengenai tengah-tengah papan itu. Tertancap di tengah wajah pada foto yang tertempel dipapan Dart.

Senyum miring terbit diwajah tampannya. Sekarang yang harus dilakukan lelaki itu adalah melakukan hal yang sama di dunia nyata kepada orang yang berada difoto itu.

Tunggu saja

**


Hari libur yang ditunggu-tunggu semua orang. Termasuk Kara tentunya. Waktunya untuk beristirahat hanya hari weekend, walaupun begitu gadis itu harus tetap mengurus bocah yang sekarang tengah duduk anteng dipangkuan nya. Matanya menatap serius kearah televisi besar yang menampilkan dua bocah tak berambut. Mulutnya sibuk mengunyah ciki ditangannya. Sudah hampir 20 menit Kelio berada diposisi itu.

"Io, udah makan ciki nya," ujar Kara sama sekali tidak membuat bocah itu menoleh. Kelio, jika sudah bertemu dengan dua bocah botak itu sulit sekali lepas.

"Udah mau tiga ciki tuh abis." Gadis itu melirik dua bungkus cangkang ciki yang tergeletak, pelakunya adalah bocah ini.

Setelah sarapan pagi dan membersihkan diri. Anak ini mengajak Kara untuk menonton tv diruang keluarga.

Bima, pria itu mungkin masih tertidur setelah sholat subuh tadi. Pria itu mungkin cukup kelelahan karena semalam pulang begitu larut.

Gadis itu menghembuskan napasnya perlahan. Mengusap lembut rambut hitam Kelio. Ingatan nya kembali pada kejadian kemarin dikantin. Dimana seorang ketua Galaksa mengklaim nya dengan lantai sebagai milik cowok itu. Sehabis kejadian Kenzo yang menyuruh nya untuk ikut dengan cowok itu, sampai sekarang keduanya tidak saling bicara.

TUAN MUDA✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt