8. Gempar satu GHS

11.1K 588 7
                                    


"Silahkan dimakan om." Tangan gadis itu terulur menaruh sebuah piring di meja makan. Tadi setelah bangun gadis itu langsung bersiap dengan seragam nya. Kemudian bergegas memasak untuk sarapan.

"Kenapa repot-repot masak Kara."

"Gapapa om, aku suka masak. Sekalian masak sup buat Io." Kara mengusap lembut puncak kepala anak itu, membuat Kelio menyengir senang.

"Masakan kak Kala enak banget." Dengan telaten gadis itu menyuapkan sendok kedalam mulutnya.
Kara tadi pagi bertanya pada salah satu pembantu dirumah ini, makanan kesukaan bocah apa. Setelah tau, gadis itu segera membuat sup ayam.

"Tolong panggil kan Kenzo, biar saya yang menyuapi Io." Lagi, gadis itu harus memanggil Kenzo. Bima memang belum makan, karena Kelio tadi merengek lapar alhasil bocah itu lebih dulu makan.

"Baik om,,"

Kakinya melangkah menaiki satu persatu anak tangga, setelah sampai gadis itu menghela nafas nya kasar.

Baru saja tangannya terangkat akan mengetuk, pintu hitam tersebut terbuka lebih dulu. Menampilkan sosok pemuda yang sudah rapih dengan seragam sekolah nya.

Kenzo menaikkan satu alisnya menatap bertanya, kemudian mendengus ketika tau maksud kedatangan gadis ini. Pasti ini semua ulah pria itu.

"Om Bima menyuruh Tuan muda untuk makan." Cowok itu menautkan alisnya, mendengar kata asing yang diucapkan Kara.

"Tuan muda?" Kara meringis mengangguk pelan.

"Kan aku kerja disini, terus om Bima enggak mau dipanggil tuan. Gantinya kakak aja yang di panggil itu. Soalnya kan---

Ahh,,,"

Sebuah tarikan membuat nya memekik kaget, sekarang gadis itu sudah berada di dalam kamar Kenzo. Siapa lagi pelakunya jika bukan pemilik kamar itu. Mata Kara membulat karena sebuah tangan menutupi mulutnya.

Kenzo menatap dalam manik coklat milik gadis dihadapannya, tangannya ia turunkan. Kemudian kedua tangannya mengurung Kara di pojok tembok. Matanya turun pada bibir ranum dan berwarna pink milik gadis itu. Dengan pelan sebelah tangannya mengusap lembut benda itu dengan jempol nya.

"Bibir ini harus diberi hukuman, karena tidak berhenti mengoceh."

Kara, gadis itu membulat matanya ketika wajah Kenzo mendekat.
Tangan cowok itu memegang tengkuk nya, sedikit menarik kepala Kara agar mendekat.

Kenzo kembali mendekatkan wajahnya, hingga hidung keduanya menempel. Sekarang yang dilakukan gadis itu menahan napasnya. Kedua matanya terpejam saat hembusan napas aroma mint tercium olehnya.

Dan...

Ceklek

"Kak Kala kok lama.."

Sial

Keduanya menoleh segera menjauhkan wajahnya. Pintu kamar terbuka menampilkan sosok bocah laki-laki yang berada disana, tengah menatap polos dengan kedua matanya.

"Abang Kenzo mau makan kak Kala yah.."

*****

Sesuai perintah dari sang papah, kini keduanya berada didalam sebuah Buggati La Voiture Noire, milik Kenzo.
Hanya ada keheningan diantara keduanya sejak tadi. Kara merasa malu dengan kejadian barusan. Apalagi mereka terciduk oleh anak kecil, bagaimana jika Kelio memberi tau papahnya.

"Lo marah sama gue?" Tidak menjawab, gadis itu melirik sekilas dengan mulut mengerucut.

"Kak tangannya." Gadis itu melotot ketika dengan tidak sopan nya tangan itu mencubit bibirnya. Lagian Kenzo gemas melihat ekspresi gadis itu tadi.

TUAN MUDA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang