10. Pulang dengan Jefran

10K 593 21
                                    

Kamu terlalu vertikal untuk aku yang lebih oval.

*****

BRAKK

Suara itu membuat seluruh pasang mata mengalihkan tatapannya. Terlihat seorang lelaki berdiri tegap dengan tatapan tajamnya, kedua tangannya mengepal. Matanya tidak lepas menatap kearah meja yang berada dipojok kantin.

Kejadian itu membuat keempat mata disana menatap bingung, Dirga dengan mulut terbuka membulatkan matanya.

Uhuk

Alaska yang sedang memakan kuacinya tersedak, tangan cowok itu segera meraih gelas yang berada diatas meja.

"Pelan-pelan Al," ujar Geral menepuk belakang leher cowok itu. Setelah minum, akhirnya Alaska bisa bernafas lega.

Kenzo melangkah pelan berjalan menuju meja pojok. Dengan mata tajam nya membuat semua orang yang menghalangi jalan menyingkir.

"Ken, mau kemana?"

Kantin dibuat hening ketika melihat sosok pemuda jangkung yang berjalan dengan tenang. Para siswa yang berada dikantin berbisik satu sama lain. Menanyakan mau apa Kenzo kesana, biasanya cowok itu tidak mau ikut campur. Apalagi berurusan dengan makhluk rambut merah.

"Kenzo,," ujar gadis berambut merah sedikit memekik girang melihat kedatangan cowok itu kesini. Senyum miring terbesit dibibir nya menatap sinis kearah Kara.

"Liat kan Kenzo ju--"

Brukk, semua orang yang ada dikantin memekik kaget melihat pemandangan barusan. Kenzo, cowok itu dengan entengnya mendorong Melva hingga terjatuh. Gadis berambut merah itu melolot, kemudian menatap Kenzo penuh tanya.

Kara memekik tertahan ketika melihat itu, menutup mulutnya tak percaya. Sedangkan Viona yang disebelah gadis itu hanya tertawa kecil.

"Kok kamu dorong aku sih," ucapnya kesal dengan nada manja. Dengan terpaksa gadis itu bangkit menghentakkan kakinya kesal.

"Impas." Cowok itu memutar bola matanya malas. Tangannya bergerak meraih tangan Kara, membawanya pergi dari kantin. Setelah kepergian mereka, kantin dibuat riuh kembali. Terdengar mereka membicarakan kejadian barusan. Sangat langka, tentu.

"Kerasukan apa si Kenzo bisa kayak gitu."
Kejadian itu tidak lepas dari mata yang sekarang tengah menatap intens.

**

"Kak mau kemana?" Gadis itu agak kesusahan menyesuaikan langkah lebar cowok didepannya. Tangannya terus ditarik, entah tujuannya kemana.

Kenzo tetap berjalan tak menghiraukan suara dibelakang nya.
Sebelah tangannya ia masukkan kedalam saku. Koridor kelas tidak terlalu ramai, mungkin orang-orang sedang berada dikantin.

Setelah sampai didepan kelas yang bertuliskan 10 MIPA 4 menggantung diatas pintu. Kenzo melepaskan cekalan tangannya. Cowok itu mendengus sebelum mendongak.

"Keuks, obatin lukanya." Hanya 3 kata itu yang keluar, kemudian Kenzo berbalik pergi kearah kantin lagi.

Kaki gadis itu melangkah masuk kedalam, beberapa pasang mata yang berada disana menatap sinis kearah nya. Sudah biasa, Kara tidak disukai oleh teman sekelasnya. Ditambah dengan kejadian tadi, lengkap sudah hidup sial nya.

TUAN MUDA✓Where stories live. Discover now