7. Malam yang begitu panjang

11.6K 653 15
                                    


"Siapa dia? Pasti simpanan papah."

"Kara,,"

"Kara,,"

"Lengkara." Gadis itu tergelonjak ketika seseorang menepuk bahunya. Kara menoleh, mendapati Bima yang berada dihadapannya.

"Kamu kenapa? Soal yang tadi jangan dipikirkan, Kenzo hanya salah paham." Seperti nya pria ini selalu tau apa yang ada dipikiran Kara. Gadis itu mengangguk sambil berkata iya.

Kejadian tadi yang membuat nya melamun hanya karena perkataan seorang Kenzo Galaksa Reynaldo, si sulung keluarga Galaska.

Cowok itu mengira bahwa Kara adalah simpanan papahnya, hanya karena tengah menggendong Kelio. Kara hampir lupa jika nama cowok itu memiliki marga Galaksa seperti Bima. Apakah teman-teman nya tau soal ini, Kara harus menanyakan nanti.

Setelah Bima menjelaskan kepada cowok itu bahwa Kara yang akan mengurus Kelio sekarang dan tinggal disini. Pria itu tidak menanggapi, hanya mendengus kemudian berjalan kelantai atas, kamarnya.

"Sekarang kamu panggil Kenzo, suruh dia makan," ujar Bima sembari menunjuk kearah meja makan. Sekarang sudah malam, tentu saja menjadi kebiasaan keluarga Galaska untuk makan malam. Saat ini Kelio sudah berada di samping papahnya, duduk anteng menatap ke arah nya dengan lucu.

Ini serius Kara harus memanggil cowok itu. Kenapa tidak Bima saja? Bukannya tidak mau, tapi pertemuan Kara dengan cowok itu bisa dikatakan tidak baik-baik saja.

"Ayo kak Kala panggil bang Kenzo, kita makan," kata bocah itu dengan penuh semangat. Kara meringis, dengan terpaksa gadis itu berbalik berjalan menaiki tangga. Tadi Bima sudah menjelaskan letak ruangan yang berada dirumah besar ini.

Setelah sampai kini Kara berdiri di pintu berwarna hitam, disana terdapat tulisan yang menggantung.
Sebelum masuk, ketuk dulu. Tangannya terangkat untuk mengetuk pintu. Kedua mata gadis itu terpejam, sumpah demi apapun Kara tidak berani.

Tok tok tok

Tidak ada tanda-tanda seseorang, Kara membuka matanya. Apakah Kenzo tidak ada didalam? Sekali lagi, oke Kara mengangkat tangannya hendak mengetuk kembali.

Ceklek

Pintu itu terbuka, membuat tangannya malah mengenai tubuh seseorang. Kara mengerjap menjauhkan tangannya. Tapi sebelum itu, seseorang lebih dulu memegang tangan gadis itu.

"Ma-maaf kak,, aku disuruh papah kakak buat manggil kakak, katanya suruh makan." Kara meringis mencoba menarik tangannya. Cowok itu mendengus menatap kedua mata Kara.

"Berbelit-belit."

"Eh,,," Kenzo menarik tubuh gadis itu kedalam kamarnya. Kemudian dengan santai memojokkannya di tembok, setelah mengunci pintu kamarnya.

Kara ingin berteriak dengan posisi seperti ini, tetapi takut. Raut wajahnya sudah gelisah, dan ketakutan. Melihat itu Kenzo hanya terkekeh pelan.

"Kak kita kan mau makan, kenapa dikunci pintunya." Cowok itu berdecih, mengangkat kedua tangannya mengurung tubuh Kara.

"Kenapa lo masuk kerumah ini?" desis cowok itu tak suka, kini matanya menatap gadis itu dari atas sampai bawah. Tubuh mungil yang sedikit berisi, dengan pipi chubby yang begitu... Astaga Kenzo, cowok itu segera menggeleng.

"Aku butuh uang kak, jadi kerja disini," cicit nya pelan sambil menunduk, Gadis itu tidak berani menatap Kenzo.

Tangan Kenzo terulur untuk menarik dagu Kara, membuatnya mendongak.
Cantik, selain cantik gadis ini juga lucu. Lihatlah baju tidur yang melekat ditubuhnya, gambar doraemon.

TUAN MUDA✓Where stories live. Discover now