19. Kabar Genoud High School

9K 447 4
                                    

"Kara, ikut gue."

Setelah kejadian tadi dikantin membuat satu GHS kembali gempar. Lebih gempar dari sebelumnya. Bukan hanya geng Cibi yang ketar-ketir tapi semua gadis-gadis cantik angkatan. Mereka yang mengagumi cowok itu mendengar kabar kejadian dikantin, menjadi patah hati satu Genoud High School.

Keadaan kantin yang tadinya hening sekarang menjadi riuh, setelah kepergiannya kedua manusia tadi.
Dan satu lelaki yang tadi berhadapan dengan ketua Galaksa.

Dengan rempong dan rusuh ketiga gadis itu berlari memasuki kantin.
Gadis berambut merah itu mengedarkan matanya ke setiap penjuru kantin. Mencari objek yang ditujunya. Tapi nihin tidak ada, hanya terdapat kerumunan orang-orang yang tengah bergibah.

"Ck, mana sih Kenzo?" Matanya terus menatap kesana kemari. Gadis itu menepuk bahu orang disebelahnya.

"Ris, coba lo cari Kenzo."

"Kayaknya udah bubar deh, Mel," ujar Cessa ketika tidak mendapat orang yang dicari. Gadis berambut merah itu berdecak, kemudian menarik salah satu tangan orang secara asal yang lewat.

"Tadi bukannya geger ini kantin, karena Kenzo." Gadis yang ditanya hanya mengangguk.
"Kenzonya kemana?"

"Gue gak tau, tapi tadi pergi sama Lengkara." Apa? dengan Lengkara. Sial, gadis itu terlambat datang kesini. Ini akibat si Bento yang mengejar-ngejar tadi. Wanita itu mencari Melva dan kedua temannya hanya untuk merazia rok mereka. Rok ketat di atas lutut, menjadi pelanggaran di GHS. Jika mewarnai rambut masih diperbolehkan, karena disana juga terdapat siswa orang luar. Yang mayoritas nya berambut pirang.

Jadi tadi gadis itu bersembunyi dari kejaran guru BK hingga ketinggalan informasi.

Melva mengumpat kesal mengepalkan tangannya. Liat saja nanti, akan ia cari gadis udik itu nanti. Sekarang yang harus dilakukannya adalah menghapus rumor berita yang gempar, sumpah demi apapun gadis itu tidak rela.

**

"OMO-OMO,, BILANG SAMA GUE KALO INI CUMA MIMPI," teriak histeris gadis itu sambil memegang kedua pipinya, matanya terbinar menatap sekeliling nya.

"Jess, Jess coba lo tampar pipi gue." Viona gerasak-gerusuk menghampiri gadis itu, meminta tangan Jessica agar menampar pipinya.

Gadis itu memutar bola matanya malas melihat kelakuan teman satunya ini.

"Ayoo Jess," ujarnya meminta cepat, wajah nya sudah ia dekatnya dihadapan Jessica.

Plakk

"Aww, sakit bego." Jessica mendelik mendengar ucapan gadis itu. Bukankah gadis itu yang meminta untuk ditampar.

"Berarti gue gak mimpi," gumamnya meringis mengusap pipinya yang sedikit merah.

"Lo kalo nampar gak ada pelan-pelan nya."

"Biar kerasa sama lo." Viona merenggut memonyongkan bibirnya. Kemudian berjalan kembali ke kursi didepan.

"Kar,,"

"Karaaaa.." Kara diam tidak merespon, gadis itu menoleh ke belakang menatap Jessica yang juga tengah menatap nya sambil mengangkat alis. Viona yang mengerti hanya menggeleng tidak tahu.

"KARA WOI..." Viona menepuk bahu gadis itu cukup keras. Kara terkejut hingga tersentak. Gadis itu menoleh menatap dengan alis satunya naik.

"Kenapa Na?"

"Lo yang kenapa? Gue dari tadi manggil." Tapi Kara sama sekali tidak mendengar panggilan itu.

"Bengong aja, pasti mikirin kak Kenzo yahh," tuduh gadis itu mengacungkan jari telunjuk nya. Wajah Viona tersenyum meledek.

TUAN MUDA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang