Chapter 26 : Torture Entertainment

46 4 4
                                    

Di kediaman Selina. Pukul 09:05

Pada pukul 09.05 pagi sebelumnya, Ricky dan Reeva masih berada di kediaman sementara milik Selina, melaksanakan tugas mereka untuk mengawal seorang artis papan atas. Dan kali ini, mereka berdua termasuk Selina sedang berada diluar rumah, tepatnya di halaman rumah tersebut. Selina sedang melakukan stretching dengan nyaman, sembari menikmati cahaya mentari, merasa sedikit bebas untuk kali ini.

Dan tentu saja, Ricky dan Reeva tetap berada didekatnya. Karena merasa tidak ada bahaya yang mengintai di sekitar, Ricky berdiri dengan santai sambil memutar-mutar kerambit di jari-jemarinya. Sementara itu, Reeva tetap mengamati Selina yang sedang menikmati waktu sendirinya, sembari berpikir dan merasa iba pada wanita tersebut. Masih muda, namun sudah mendapatkan banyak sekali teror dari berbagai macam pihak. Sehingga... Tak ada satupun yang bisa dipercaya olehnya.

"Apa kau... Tidak merasa kasihan padanya Ricky?"tanya Reeva yang terus menatapnya

Sskk!! Sskk!! Sying sying sying!!

"Hm? Hmm... Bohong kalau aku berkata aku tidak kasihan padanya, hanya karena alasan ini adalah hal yang lumrah terjadi di dunia hiburan... Aku kasihan padanya..."jawab Ricky sambil memain-mainkan kerambitnya

"Apa... Tidak ada yang bisa kita lakukan selain mengawalnya dan menangkap pelaku yang meneror hidupnya?"tanya Reeva lagi yang kemudian menoleh kearah temannya

"Kau mau menemaninya?"tanya Ricky berbalik kepada temannya, sambil tersenyum kecil

"Eh-ah, tidak! Uhmm... Aku... Itu... Aku hanya merasa tidak tega, dan... Ingin melakukan sesuatu untuknya... Tapi aku tidak tahu apa yang bisa ku lakukan selain mengawasinya dari jauh..."jawab Reeva dengan wajah yang sedikit memerah merona merasa malu dan gugup

"Hmph... Ayah ku bilang... Luka di hati dan di pikiran lebih sulit untuk diatasi daripada luka yang ada di tubuh... Satu-satunya cara untuk menyembuhkan luka di hati itu, adalah dengan menemukan seseorang yang tepat untuk selalu bisa berada disisinya."jelas Ricky tersenyum kecil sambil melihat kearah artis yang sedang menenangkan dirinya di halaman rumahnya

"Hhmm... Orang yang tepat ya..."ucap Reeva yang kemudian merenung

"Tidak ada yang bisa menilai siapa orang yang tepat untuk siapapun... Penilaian itu timbul dari hati masing-masing individu. Haaahh...~ Lalu, ibu ku juga berkata kepada ku dan monster mesum itu... Setiap orang pasti ingin menjadi matahari untuk seseorang pula, yang terus menyinari hidupnya dengan penuh kehangatan..."lanjut Ricky yang masih tersenyum kecil

"Lalu... Apakah kita bisa menjadi matahari untuk nona Selina kali ini?"tanya Reeva

"Jangan ajak aku sialan... Heh... Lalu, lanjutan dari perkataan ibu ku tadi adalah... Tapi, hanya sedikit orang-orang yang ingin menjadi bulan bagi seseorang, yang bersinar, ditengah gelap dan dinginnya malam seseorang. Jadi Reeva... Kenapa kau tidak menjadi bulan saja untuk nona Selina? Itu mungkin lebih baik untuknya di kondisi saat ini..."jawab Ricky tersenyum kecil

"Aku... Aku ingin, tapi... Aku tidak yakin..."balas Reeva dengan ragu-ragu

"Yah... Aku paham dengan keraguan mu. Lagipula, kau sudah memiliki Armaya di sisi mu. Sulit untuk membagi rasa..."kata Ricky yang kembali mengamati Selina

"Rasa? Apa maksud mu?"tanya Reeva yang kebingungan

"Huh? Kau... Reeva, kau tidak sadar atau memang kau tidak mau tahu?"tanya Ricky balik yang merasa bingung juga

"Apanya??"tanya Reeva yang makin kebingungan

"Reeva... Kau, tidak pernah berpikir untuk menyadari... Apakah Armaya memiliki suatu perasaan tertentu kepada mu?"tanya Ricky lagi

Let The Universe Tell Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ