Chapter 36 : Re-Thinking

45 3 1
                                    

Merasakan adanya gerakan kecil yang menggenggam tangannya balik, Olivia pun segera tersadar dari kesedihan yang melandanya. Matanya terbelalak kaget, dan langsung memeluk kedua tangan putranya itu.

... Tiiitt... Tiiitt... Tiiitt tiiitt tiiitt!!

Melirik kearah monitor pasien, Olivia menyaksikan adanya peningkatan detak jantung, aliran darah, serta gelombang transmisi otak. Olivia pun semakin kaget, dan terus meraba-raba tangan kedua anaknya dengan antusias. Suara dari monitor pasien semakin terdengar kencang. Menandakan kondisi tubuh keduanya mulai kembali seperti semula.

"Hah... Hahaha... Ricky... Hadi... Putra ku kembali... Terima kasih roh suci..." kata Olivia tersenyum terharu.

Seiring dengan membaiknya kondisi tubuh mereka, ada energi sihir asing juga ikut bangkit bersama mereka. Energi hitam gelap yang negatif, dan energi emas terang yang membara. Olivia yang berada dekat dengan mereka, tentu saja merasakan hal ini.

Dor dor dor!!

"Nona Olivia!! Segera keluar!! Ada energi sihir aneh yang muncul dari dalam sana!!"

"Ah!!"

Olivia mendengar panggilan dari luar ruangan yang berasal dari Jin, terdengar juga suara gedoran pintu yang begitu keras. Olivia segera bangkit dari tempat duduknya dan berlari kearah pintu. Namun, bukannya membuka pintu, Olivia malah bergerak mengunci pintu ruangan. Orang-orang yang ada diluar ruangan langsung terkejut dengan aksi Olivia.

"Olivia!! Buka pintunya!!" panggil Harri yang khawatir.

"Jangan khawatirkan aku!! Mereka aman disini bersama ku!! Jangan memaksa ku untuk membuka pintu!!" balas Olivia.

"Nona Olivia! Energi sihir asing itu semakin membesar! Buka pintunya sekarang dan biarkan saya dan profesor Jin yang menangani situasi ini!" jawab Isabella dengan suara tinggi, berusaha untuk membujuk Olivia.

"Tidak apa-apa profesor. Ricky dan Hadi selalu mengenali ku. Mereka adalah anak-anakku, mereka pasti tidak akan melukai ku..." kata Olivia dengan tenang.

"Olivia!!" panggil Harri dengan khawatir.

Syiiingg...!!

Olivia kemudian menaruh semacam sihir di pintu tersebut, agar tidak mudah terbuka. Saat ia melirik lagi kearah Ricky dan Hadi, dua energi sihir asing itu semakin membesar. Olivia berlari lagi mendekati mereka dan langsung menggendong Aurora. Lalu pergi menjauh sedikit dari ranjang kedua putranya.

Dari kedua ranjang tempat Ricky dan Hadi terbaring, aura hitam pekat yang muncul sangat korosif, membuat ranjang tempatnya berbaring mulai hancur dengan perlahan. Cahaya emas yang hangat semakin menggelora, memancarkan kehangatan ke seluruh ruangan.

Sskkk...!! Sshh... Woosshh woosshh...!!

"Apa... Itu..."

Olivia tercengang menyaksikan pemandangan yang terjadi kepada kedua putranya.

Ricky dan Hadi tiba-tiba membuka mata dan langsung meronta-ronta sambil mencabut semua infus yang terpasang di sekujur tubuh mereka. Setelah terlepas, Ricky dan Hadi mulai bangkit dan berusaha untuk duduk.

"Bwaa buu..."

Aurora terpana dengan pemandangan yang terpampang di depan matanya, dengan mulut ternganga.

Pemandangan yang membuat Olivia tercengang ialah:

Kedua putranya yang tiba-tiba sadar, menjadi agresif sampai-sampai mereka mencabuti semua alat infus yang terpasang di tubuh mereka. Ada lagi hal yang membuatnya terkejut. Dari punggung Ricky, muncul dua buah sayap emas yang mirip seperti sayap burung elang. Dari sayap itulah, energi emas itu muncul. Kemudian Olivia melihat dari kening Hadi tumbuh sebuah tanduk disertai pinggangnya tumbuh ekor naga yang terkulai ke bawah ranjang. Dari ekor dan tanduk itulah energi hitam pekat yang gelap dan korosif muncul.

Let The Universe Tell Where stories live. Discover now