Chapter 3 : Asal Mula

67 7 3
                                    

Malam harinya
Di mansion keluarga Fantasia

Setelah pulang dari Akademi, Mira mandi membersihkan tubuhnya. Ia mandi di kamar mandi khusus yang ada di kamarnya.

Menyalakan shower yang memiliki fungsi menyemprotkan air hangat, Mira berdiam di bawah shower sembari memejamkan matanya. Setelah tubuhnya telah basah sepenuhnya dengan air, Mira mengambil body sponge yang segera ia kasih sabun cair sampai menimbulkan banyak busa. Dengan body sponge yang telah di penuhi dengan busa itu, Mira menggosok seluruh tubuhnya dengan perlahan, berhati-hati tidak melukai kulitnya yang sensitif.

Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, produk kecantikan juga ikut berkembang. Salah satunya sabun yang ia pakai yang berguna untuk membersihkan sel kulit mati dan memperhalus kulit. Sebagai seorang gadis remaja... Tidak. Bukan. Lebih tepatnya, sebagai seorang gadis dari keluarga kelas atas, sangat penting menjaga penampilannya, agar tidak membawa malu untuk keluarganya. Karena itu keluarganya dengan rutin memberikan Mira berbagai macam alat kecantikan untuk menjaga penampilannya.

Selesai membersihkan tubuhnya, ia kemudian menggunakan sabun muka, membersihkan wajahnya, setelah beres, ia membersihkan rambutnya dengan sampo. Setelah selesai, Mira menyalakan shower kembali membilas semua busa yang menempel pada tubuh, wajah, dan rambutnya. Setelah semua busa jatuh kelantai dan telah hilang dari tubuhnya, Mira menggunakan conditioner pada rambutnya, yang berguna untuk menjaga rambutnya untuk tetap lembap dan berkilau.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Mira menggunakan handuk untuk mengeringkan tubuhnya dan rambutnya. Tidak lupa ia juga menyikat giginya. Setelah selesai dengan semua kegiatan itu, ia keluar dari kamar mandi menuju kamarnya.

Saat ia membuka pintu kamar mandi, sudah ada Natasha yang menunggunya, berdiri di samping pintu.

Mira berjalan kearah lemari baju, ia mengambil pakaian dalam dan nightgawn berwarna pink cerah. Mengenakan nya, Mira kemudian berjalan ke meja yang tidak jauh dari kasurnya. Meja itu adalah meja rias, lengkap dengan cermin, alat makeup dan skincare. Untuk alat makeup sendiri jarang digunakan olehnya, paling-paling ia hanya menggunakan skincare untuk menjaga kulitnya.

Saat duduk di atas kursi tepat di depan meja riasnya, Mira menggunakan skincare yang ia aplikasikan ke wajah dan tangannya. Secara bersamaan dengan ia melakukan itu, Natasha yang dari tadi berdiri, menunggu Mira berpakaian, berjalan kebelakang Mira. Mengambil sisir dan alat pengering rambut di atas meja rias, dengan sisir itu Natasha dengan hati-hati menyisir rambut Mira, sembari menggunakan alat pengering rambut untuk benar-benar mengeringkan rambut Mira.

"Tidak ada pelajaran yang berarti yang kita pelajari hari ini." Gumam Mira sambil menggunakan skincare di wajahnya.

"Wajar, lagipula ini baru hari pertama." Jawab Natasha sambil menyisir rambut Mira.

"Untuk pelajaran besok. Genetika Rune? Sekali lagi pelajaran tidak berguna..." Ujar Mira sebelum menghela nafas panjang.

Sebenarnya tidak ada pelajaran yang tidak berguna di akademi sihir, hanya saja anak ini sudah menguasai semua pelajaran yang di ajarkan di akademi. Karena itu ia menganggap semua pelajaran di akademi tidak berguna.

"Apakah besok aku bolos saja?" Pikiran seperti itu sekilas terlintas di benaknya.

"Aku pikir masuk akademi adalah hal yang tepat untuk menjawab rasa penasaran ku. Hmm... Tunggu... Kalau tidak salah sewaktu kegiatan keliling, di perpustakaan terdapat ribuan buku. Kurasa tidak ada salahnya untuk berkunjung kesana."

Kegiatan untuk esok hari telah ia tetapkan, iapun kehilangan alasan untuk bolos esok hari.

Tok, tok, tok

Let The Universe Tell Where stories live. Discover now