Chapter 51 : Tertangkap

33 3 0
                                    

Rikcy, Hadi, dan Natasha berlari, menerjang musuh mereka masing-masing. Jarak pandang kedua belah pihak benar-benar terbatas, karena kabut tebal berwarna hitam yang Mira ciptakan dengan sihirnya. Kabut hitam yang ia ciptakan juga mengandung energi sihirnya, membuat para Vampir akan semakin kuat. Mira mengetahui fakta tersebut, tapi ia tetap membuat kabut itu.

Hadi yang memiliki pendengaran tajam dapat mengetahui posisi dari gadis Vampir bernama Diana, tanpa ada masalah yang berarti ia segera bisa menyerang Diana terlepas dari pandangannya yang terganggu.

Hadi langsung menggunakan tehnik Removal miliknya, pigmen tubuhnya berubah menjadi ungu gelap disertai dengan asap berwarna ungu dari tubuhnya. Ototnya seketika mengembang sekaligus mengeras disertai dengan urat-urat yang muncul keluar dari sekujur tubuhnya. Kekuatan fisiknya benar-benar meningkat pesat, sehingga dapat menandingi kekuatan para Vampir yang ikut meningkat karena kabut ciptaan Mira.

Baaak!

Pukulan keras diarahkan ke wajah Diana. Gadis itu tidak dapat melihat pergerakan cepat Hadi, ditambah jarak pandangnya yang berkurang menambah kesulitan dalam melihat pergerakan pemuda itu. Alhasil pukulan yang Hadi lancarkan terkana ke pipi mulus berwarna putih pucat milik Diana.

"Aaaakh!" Diana merintih kesakitan, dengan darah yang keluar dari mulutnya. Ia terlempar lima meter karena pukulan dari Hadi tersebut.

Hadi bersiap, menunggu Diana untuk muncul di dekatnya. Tapi itu tidak terjadi, Diana tidak melakukan hal itu... Membuktikan kalau teori Mira benar.

"Kalau sudah seperti ini, aku mudah untuk melawannya." Pikir Hadi, sebelum akhirnya ia melesat dengan kecepatan yang melebihi kecepatan suara ke arah Diana.

Luka Diana sudah sembuh, sudah lewat satu detik, itu waktu yang cukup untuk luka Diana beregenerasi. Coba saja Hadi tidak berdiam diri sesaat ia melancarkan serangannya, pasti Diana tidak akan sempat menyembuhkan luka itu.

Disaat bersamaan, Ricky juga sudah sampai didepan musuhnya. Sarah berdiam diri, menunggu serangan dari Ricky dengan Parasolnya yang telah berubah menjadi perisai.

Ricky melancarkan serangan yang begitu kuat, sesaat tinjunya ingin mengenai Parasol milik Sarah, ia mengingat perkataan Mira mengenai tidak boleh memukul Parasol milik wanita itu dengan keras. Ricky pun melemahkan pukulannya, juga melambatkan ayunan tangannya. Saat tangannya menyentuh Parasol itu, tangannya menembus Parasol itu seperti menembus air.

Sarah seketika terbelalak kaget, ingin mundur dari ayunan tangan Ricky. Tapi seketika Ricky mempercepat ayunan tangannya, memperkuat genggaman tangannya, melesatkan pukulan ke arah Sarah.

Advance!

Ia juga menggunakan tehnik yang hampir mirip dengan tehnik Removal milik Hadi. Otot disekujur tubuhnya mengembang dan mengeras, pigmen kulitnya berubah menjadi merah tua diikuti dengan asap berwarna merah yang keluar dari tubuhnya.

BAAAAK!

Bogem bersih dari Ricky mengenai bagian uluh hati Sarah. Ia muntah darah saat terkena pukulan yang begitu kuat itu. Tubuhnya terlempar ke udara.

"Ternyata benar... Aku bisa menembus payung miliknya. Sebenarnya terbuat dari apa payung itu? Aaakh itu tidak penting, intinya aku sudah bisa melawannya sekarang!" Pikir Ricky dengan seringai di wajahnya, saat pukulannya berhasil mengenai tubuh Sarah.

Saat tubuh Sarah terjatuh mengikuti hukum gravitasi, Parasol yang ia pegang, mengembang seperti menciptakan parasut, membuatnya jatuh perlahan ke arah tanah.

Natasha disisi lain, kekuatan fisiknya berkembang dengan pesat karena menerima energi sihir dari kabut hitam yang diciptakan oleh tuannya. Ia memegang sebuah palu godam berwarna merah, siap mengayunkan palu itu ke arah Walter.

Let The Universe Tell Where stories live. Discover now