Chapter 15 : Deactivated

56 4 2
                                    

Keesokan harinya
Di akademi

Hadi dan Ricky sampai di akademi agak sedikit lebih cepat dari biasanya. Seharusnya pada jam seperti ini, bukan mereka yang pertama kali datang kekelas melainkan, Mira dan Natasha. Tapi nampaknya hari ini, terdapat pemandangan yang sedikit berbeda dari biasanya. Saat ini, dibangku yang biasa menjadi tempat duduk Mira dan Natasha tidak diisi oleh kedua gadis itu, disana hanya ada Natasha seorang, yang entah kenapa pada pagi hari yang cerah ini terlihat lesu.

Natasha seperti orang yang baru saja kembali dari kematian, duduk diatas mejanya sembari menyandarkan kepalanya di atas meja. Aura gelap dapat terlihat di sekitar Natasha. Ini bukanlah Metafora, melainkan secara literal, aura gelap, benar-benar terlihat mengelilinginya.

Hadi dan Ricky, berusaha untuk mengabaikannya, mereka berdua terus berjalan kearah meja tempat mereka duduk.

Natasha, yang biasanya tidak ada niatan untuk berbicara pada mereka, nampaknya terkena angin jahat, yang membuatnya ingin diperhatikan oleh kedua pemuda itu. Dengan memberi kode-kode yang jelas, Natasha mencoba untuk mencari perhatian kedua pemuda itu, memiliki maksud agar kedua pemuda itu menanyakan mengapa bisa ia dalam suasana suram pada hari ini.

"Haaah... Ada apa?" Menyerah, Ricky pun bertanya pada Natasha.

"Hari ini... Nona Mira tidak masuk." Jawab Natasha dengan lesu.

"Cewek loli itu nggak masuk...? Orang perhitungan seperti dia, tidak mungkin tidak masuk sekolah hanya karena bolos." Pikir Hadi, sebelum ia menanyakan alasan mengapa Mira tidak masuk sekolah pada hari ini.

"Ini semua salah pelayan di mansion!" Ucap Natasha dengan nada dipenuhi dengan kebencian. "Sudah menjadi pengetahuan umum, Nona Mira dan Nona Mia alergi terhadap babi. Tapi mereka masih saja menyediakan daging hewan haram itu! Alhasil, Nona Mia dan Nona Mira jatuh sakit. Untung saja, daging babi yang mereka makan tidak sempat tecerna, sehingga tidak menyebabkan sakit yang serius!"

"Pelayan ikompeten seperti itu harus dihukum mati! Tidak hanya sekali, mereka harus dihukum mati sebanyak sepuluh ribu kali untuk dosa yang telah mereka lakukan!" Ucap Natasha dengan nada tinggi, aura gelap disekitarnya makin menjadi-jadi.

Ricky dan Hadi hanya bisa diam dan menatap ke arah Natasha dengan tatapan tak percaya. Akan tetapi, mereka berpikiran untuk membiarkan saja Natasha mengomel dengan sendirinya. Langsung saja, Ricky dan Hadi duduk di kursinya masing-masing. Beberapa saat setelah duduk, datanglah Reeva dan Armaya memasuki kelas.

"Oh! Pak ketua!"ucap Ricky

"Selamat pagi Ricky, Hadi, Natasha juga."sapa Reeva tersenyum kecil

"Selamat pagi semuanya."sapa Armaya dengan elegan

"Good morning my life...~"sapa Hadi dengan elegan juga

"Eh? Mira tidak masuk?"duga Reeva sambil duduk di kursinya

"Nona Mira sedang sibuk..."jawab Natasha dengan wajah sedih, suram, dan depresi

"Ah-oh... Hahaha..."ucap Reeva yang tertawa canggung

"Haahh... Sepertinya dia sudah keterlaluan ya kali ini?"duga Ricky sambil menghela nafas pasrah menatap langit-langit kelas

"Percuma saja kau melaporkannya untuk saat ini... Satu-satunya cara adalah..."kata Hadi

"Menghilangkan jejaknya."ucap Ricky dan Hadi yang mulai serius

Ketiga temannya yang mendengar percakapan Ricky dan Hadi mulai merasa heran. Armaya dan Natasha mulai menatap penasaran kearah dua lelaki tersebut. Singkat cerita, pelajaran hari ini telah selesai. Dan sebelum siswa kelas Aero keluar dari kelas, ada profesor Jin yang datang ke kelas.

Let The Universe Tell Where stories live. Discover now