Chapter 5 : Creatura

57 8 1
                                    

Ricky, Hadi, Mira, Natasha dan satu orang tambahan, yaitu Ayleen Natsuki. Berdiri di sebuah lapangan luas, yang luasnya mencapai 3 kilometer. Lapangan tempat mereka berada sekarang telah di tumbuhi tanaman liar seperti rumput dan ilalang.

Nampak sekali kalau lapangan tempat mereka berpijak kali ini tidak terurus sama sekali.

Selain mereka berlima ada dua orang dewasa yang hadir bersama mereka. Yang satunya adalah seorang wanita cantik berambut merah, dan satunya lagi adalah seorang pria tua dengan tubuh seperti seorang binaragawan. Mereka adalah dua dari empat guru besar akademi Agnihostra, Isabella Rouge dan Jin Ardent.

"Sebagai hukuman kalian karena telah berbuat onar beberapa hari yang lalu, kalian akan membersihkan lapangan ini." Kata Jin kepada mereka berlima.

Hari ini adalah hari sabtu. Seharusnya, Hadi, Ricky, Mira dan Natasha mengikuti kelas khusus Isabella, tapi karena kesalahan mereka, kelas itu dibatalkan. Mereka saat ini tengah menjalani hukuman akibat perbuatan mereka.

"Aku kira hukuman kita berat. Ternyata hanya ini." Kata Ricky sambil tersenyum puas.

"Easy ini mah." Hadi berkata, sependapat dengan saudaranya.

Walaupun tidak menyuarakan pendapat mereka, Natasha dan Ayleen setuju dengan perkataan kedua pemuda itu.

Untuk seorang penyihir, yang memiliki kemampuan meningkatkan kekuatan fisik saat mengaktifkan sihir, tentu saja hukuman ini begitu ringan bagi mereka.

Tapi seakan menduga reaksi dari murid-muridnya, Jin dan Issabela tersenyum sinis saat mendengar perkataan Ricky dan Hadi.

"Eit... Tunggu dulu. Kalian tidak akan membersihkan lapangan ini sebelum menggunakan benda ini." Isabella mengeluarkan sesuatu dari sakunya, yang ia keluarkan adalah gelang dengan warna perak berjumlah 5 buah.

"Magic seal..." Gumam Mira saat melihat gelang yang dipegang Issabela.

"Hoooh... Kau tahu benda itu?" Kata Jin terkesan dengan pengetahuan Mira yang luas.

"Ya. Magic seal, adalah benda yang berguna untuk mengganggu sistem kerja Opteron, sehingga para pengguna sihir tidak mampu menggunakan sihirnya dengan baik. Bisa dikatakan, benda itu berguna untuk menyegel sihir kami." Kata Mira menjelaskan.

"Ya. Kau benar. Seperti kata Mira, kalian akan membersihkan lapangan dengan benda ini."

Jika mereka tidak bisa menggunakan sihir, jelas kemampuan fisik mereka akan menurun dengan drastis. Membersihkan lapangan yang besarnya sekitar tiga kilometer, tanpa adanya bantuan dari energi sihir, itu jelas hukuman yang cukup berat untuk mereka berlima.

Wajah Ayleen seketika berubah saat mengetahui fakta itu. Sebagai seorang gadis remaja, tentu saja kemampuan fisik Ayleen lemah. Walaupun ia kadang latihan fisik untuk menjaga bentuk tubuhnya, tapi latihan itu terbilang ringan dengan apa yang hendak ia lakukan sekarang.

Tapi mengingat apa yang telah ia perbuat sampai membahayakan nyawa Hadi dan Ricky, hukuman ini jelas terbilang ringan, daripada harus menjadi kriminal, dan harus jadi buronan di seluruh kota Altisse.

Ayleen hanya bisa menghela nafas panjang dengan wajah pasrah, menerima hukumannya.

Isabella memasangkan Magic seal ke tangan masing-masing muridnya.

Saat gelang itu dipasang, Mira dan Ayleen yang kemampuan fisiknya bergantung dari kekuatan sihir, merasakan energi mereka terkuras secara signifikan. Tapi yang paling parah di antara mereka berdua adalah Mira.

"Uugh..." Tanpa sadar Mira mengerang saat di pasangkan Magic Seal itu.

"Professor, apakah nona Mira perlu menggunakan benda itu?" Tanya Natasha dengan khawatir akan kondisi tuannya.

Let The Universe Tell Where stories live. Discover now