Chapter 45 : Dunia malam

44 4 0
                                    

Skip time
Pukul 23:00.

Tiga puluh menit lagi tengah malam. Anehnya, semakin malam hari, kota Altisse sama sekali tidak semakin sepi. Masih banyak orang berkeliaran, lampu-lampu neon yang menerangi kota futuristik ini tidaklah membuat kota yang menjadi ibu kota Liberlaville ini nampak suram, malahan kota Altisse malah makin hidup. Layaknya mahluk nokturnal yang mencari penghidupan di tengah gelapnya malam.

Perbatasan distrik kelas menengah dan distrik kelas atas, berdiri sebuah restoran bintang empat, restoran Francis. Banyak politisi dan pebisnis berada di restoran ini. Banyak pelayan muda, tua, perempuan dan pria sibuk membawakan hidangan mewah untuk para tamu mereka malam ini. Restoran ini, memiliki ruangan VIP, yang hanya bisa dipesan dengan kartu keanggotan, tidak banyak orang yang bisa memesan ruangan tersebut, meskipun status mereka mendukung, masihlah sulit untuk memesan ruangan VIP di restoran bintang empat ini.

Meskipun hanya restoran bintang empat, tempat ini memiliki dukungan dari banyak orang besar. Membuat aturan di tempat ini begitu ketat. Bagi orang-orang yang menjalankan bisnis gelap, restoran ini adalah oasis untuk mereka melakukan bisnis tanpa harus terdeteksi oleh pihak berwajib. Salah satu ruangan VIP, seorang pria sedang menikmati makan malam mewahnya. Dari penampilannya, pria ini berusia 20 tahunan awal. Namun nyatanya ia masih seorang remaja.

Terlepas dari usianya yang masih di bawah umur, ia sedang meminum minuman beralkohol. Calvados, jenis minuman alkohol yang pria itu minum

"Kapan orang itu akan datang?" Gumam pria itu yang memiliki rambut pirang mendekati warna oranye. Ia menggunakan jas berwarna hitam.

Pria berambut pirang itu adalah Austin Neville. Ia menggunakan nama samaran, yakni Aston Severus.

Alasan ia menggunakan nama samaran karena saat ini ia hendak bertemu dengan kenalan Mira yang bekerja di dunia malam. Sebagai seorang yang di bawah umur terlebih sebagai seorang siswa, ia tidak bisa melakukan hal ini karena melanggar hukum. Mengatasi hal ini, Austin merubah penampilannya dengan makeup, wajahnya di rias oleh alih rias, agar struktur wajahnya terlihat lebih tua dari umur aslinya.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya suara ketukan pintu terdengar.

Tok... Tok... Tok...

Suara pintu diketuk terdengar. Austin mempersilahkan orang yang mengetuk pintu untuk masuk.

Seorang pria yang melewati usia 30 tahunan, memiliki tubuh gemuk, dan memiliki janggut yang hampir menutupi wajahnya masuk ke dalam ruang VIP tempat Austin berada.

"Hoho... Jadi anda yang ingin menyewa salah satu barang saya ya..." Ucap pria gemuk itu.

"Ya... Salah satu kenalan saya mengenalkan anda kepada saya." Jawab Austin.

"Begitu ya... Tetapi asal anda tahu tuan, barang yang saya sediakan tidaklah murah." Ujar pria itu, menatap lurus ke mata Austin.

"Saya tahu itu tuan... Untuk masalah bayaran bisa diatur."

Tatapan tajam pria itu seketika menghilang. Ia menatap Austin dengan mata ramah, tersenyum senang. Tetapi jangan mudah tertipu, dari ekspresi wajahnya ia menunjukkan aura kejahatan yang begitu pekat.

Austin dan tamunya kemudian duduk di meja makan, saling berhadap-hadapan. Hidangan telah dibawakan oleh pelayan beberapa saat yang lalu. Memberikan ruang khusus kepada mereka untuk bernegosiasi masalah barang yang tamu Austin ini jual.

"Sebelum kita mulai... Biarkan saya memperkenalkan diri, nama saya Pietro." Ujar pria itu, memberikan kartu namanya kepada Austin.

"Aston Severus." Jawab Austin, mengambil kartu nama Pietro, kemudian ia menyimpan kartu nama itu di saku miliknya.

Let The Universe Tell Where stories live. Discover now