Chapter 47 : Rasa yang tertahan

34 2 0
                                    

Halo.... ikwanTheOtaku disini...

Chapter ini bakal jadi Chapter paling panjang. Tembus sampe 10.000 kata. Soalnya nyelesaikan masa lalu Mira...

So, enjoy the story guys...

------------------------------------------------------------

Sudah beberapa menit Mia membaca Diary milik Mira. Tanpa ia sadari, bab pertama dari buku itu telah berakhir. Bab pertama di berikan judul, Kawula.

Kawula berarti pelayan. Bab pertama mengisahkan Mira saat ia baru masuk sekolah hingga ia menemui Natasha disebuah pelelangan.

"Saat itu aku masih kecil... Tidak ada yang bisa kulakukan untuk menolong kak Mira saat itu... Yang kulakukan hanyalah bersembunyi di balik pelayan, saat ibu dan ayah menghukum Kak Mira... Aku berusaha menyelamatkan diriku sendiri. Saat ku ingat lagi, aku merasa sangat bersalah." Pikir Mia

Penyesalan datang ke hati terdalam Mia. Ia menyesal kenapa tidak menolong kakaknya sewaktu dulu, kenapa ia hanya berlaku seperti pengamat saja... Kenapa dia tidak membalas kebaikan kakaknya... Bahkan seingat Mia, ia mulai berinteraksi dengan kakaknya sewaktu...

"Aaah... Benar juga, apakah kakak menulis interaksi pertama kita...?" Pikir Mia.

Merasa penasaran, Mia membuka kembali diary milik Mira, membaca bab kedua dari Diary itu.

"Bagi orang yang membaca Diary ku... Apakah kalian sedikit mengerti mengapa definisi keluarga dikepala ku begitu rumit? Itu karena sedari kecil aku sudah diperlakukan begitu keras, sampai aku tidak merasakan cinta dari kedua orang tua ku. Bahkan kalau aku boleh jujur, aku juga tidak merasakan cinta dari adikku sendiri."

Membaca Paragraf pertama Bab kedua dari Diary milik Mira membuat Mia sedih. Tidak pernah terpikirkan olehnya kalau kakaknya berpikiran seperti itu mengenai dirinya.

"Meskipun aku tidak merasakan cinta dari adikku sendiri. Aku tidak boleh membuat adikku merasakan apa yang telah kurasakan. Karena itu, pada sebuah kesempatan aku mengajaknya berbicara untuk pertama kalinya semenjak ia dilahirkan... Tetapi sebelum aku menceritakan bagaimana aku berbicara dengan adikku, aku ingin menceritakan secara singkat bagaimana aku dan adikku dilahirkan."

"Bagi yang membaca diary ini... Apakah kalian tahu kisah The Holy mother Mary? Mungkin kisah ini akan sedikit mirip dengan kisah bagaimana aku dan adikku dilahirkan."

***

Sehari setelah Mira membeli Natasha dari pasar budak. Ia segera di bawa ke sebuah ruangan oleh ayahnya. Ternyata disana bukan hanya ada dirinya, tetapi juga adiknya, Mia Fantasia yang sudah menginjak usia enam tahun. Seharusnya ia sudah bersekolah, tetapi entah mengapa Charles tidak membiarkannya pergi bersekolah hingga semester pertama berakhir.

Saat Mira menanyakan mengapa Mia masih belum disekolahkan, Charles menjawab dengan dingin:

"Adikmu belum siap. Dia masih tidak mengerti pelajaran dasar yang ku ajarkan."

Pelajaran dasar yang dimaksud oleh Charles adalah pelajaran mengenai motto keluarga yang di beberapa sisi bertentangan dengan moral hukum dan moral agama, sejarah keluarga Fantasia, dan juga mengenai struktur lengkap keluarga Fantasia. Intinya pelajaran yang pertama kali di ajarkan oleh anggota keluarga Fantasia adalah mengenai keluarganya sendiri, setelah itu barulah para anggota keluarga Fantasia di ajarkan menulis dan membaca.

"Aku harap adikmu sama berbakatnya seperti mu Mira." Ucap Charles, melihat Mira yang duduk di bangku yang bersebalahan dengan adiknya.

"Baiklah, sekarang kita lanjut pelajaran... Tetapi sebelum itu, Mira, apakah kau mempelajari sesuatu di pelelangan itu?" tanya Charles. Ia hendak menyambung pelajaran, namun seolah teringat sesuatu Charles mengurungkan niatnya untuk melanjut pelajaran, mengganti topik dengan bertanya pada Mira mengenai pelelangan yang mereka hadiri kemarin.

Let The Universe Tell Where stories live. Discover now