Chapter 56 : Sementara itu di Kekaisaran

16 3 0
                                    

Mari kita mundurkan waktu sehari sebelum pelayaran antara kelompok akademi Agnihostra dan suku Samoa melakukan pelayaran ke Benua Insignia.

Pesawat Vampir yang membawa Mira telah sampai ke perairan Benua Insignia. Lautan di sekitaran Benua Insignia memiliki kabut tebal, dan juga terdapat gelombang elektromagnetik kuat yang mengganggu radar pesawat, membuat perjalanan melewati lautan di sekitaran Benua Insignia terlihat mustahil untuk dilewati.

Gelombang elektromagnetik ini juga mengganggu radar milik pesawat kekaisaran Stellarum Nochia, hanya saja dengan teknologi khusus yang diciptakan Stellarum Nochia, gelombang elektromagnetik ini dapat di atasi.

"anti-Jamming activated"

Suara robotik dapat terdengar dari speaker pesawat. Suara barusan dapat didengar oleh semua penumpang pesawat termasuk Mira, yang saat ini ikut menaiki pesawat milik kekaisaran Vampir itu.

"Anti jamming..." pikir Mira, terkesan dengan pengumuman barusan.

Pesawat kekaisaran saat melewati lautan berkabut kemudian mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi sama dengan gelombang elektromagnetik yang di munculkan sekitaran laut dekat dengan Benua Insignia.

Sangat sulit untuk bisa menyesuaikan frekuensi gelombang elektromagnetik di sekitaran Benua Insignia, hal ini dikarenakan kuatnya gelombang elektromagnetik tersebut. Pesawat kekaisaran yang dapat menyesuaikan gelombang elektromagnetik tersebut, sekali lagi membuktikan betapa majunya teknologi yang dimiliki kekaisaran Stellarum Nochia.

Radar pesawat yang sebelumnya terganggu kemudian dapat bekerja lagi tanpa ada masalah. Pesawat kekaisaran kemudian menambah kecepatannya, hingga akhirnya kabut disekitaran lautan menghilang. Bersamaan dengan itu, daerah pesisir Benua Insignia pun dapat terlihat.

Karena pesawat terbang di ketinggian lima kilometer di atas permukaan tanah, sebagian besar Benua Insignia dapat terlihat dengan jelas dari jendela pesawat. Mira melihat Benua Insignia dengan wajah datarnya, meskipun begitu di dalam hatinya ia berdecak kagum melihat Benua asing yang terpampang di kedua matanya saat ini.

Seumur hidup Mira, ia tidak pernah keluar dari Liberlaville. Karena tubuh lemahnya dan juga kehidupannya yang keras sebagai anggota keluarga kelas atas, membuatnya menikmati pemandangan asing ini. Walau situasinya saat ini bisa terbilang tidak memungkinkan untuk berada dalam mood seperti itu.

"Selamat datang di Benua Insignia." kata Sarah kepada Mira.

Benua Insignia terdapat hutan lebat di bagian benua itu, juga terdapat pohon besar yang menjulang ke langit tepat di tengah-tengah Benua ini. Pesawat yang ia naiki melewati bagian atas pohon besar itu, menuju ke suatu lembah yang berjarak beberapa ribu kilo dari pohon itu. Di tengah-tengah lembah ada sebuah air terjun besar di lembah yang memiliki tinggi sekitaran 500 meter di atas permukaan tanah. Puncak air terjun itu berada tepat di atas tebing lembah, memiliki lebar sekitar 47 meter dari kiri ke kanan.

Saat tepat berada sepuluh meter di depan air terjun itu, pesawat yang Mira naiki tiba-tiba menambah kecepatannya hingga melaju melebihi 6 kali kecepatan suara, melesat ke dalam air terjun itu dengan kecepatan tinggi.

Splaash!

Air terjun berhamburan saat pesawat kekaisaran menembus air terjun itu dengan kecepatan tinggi. Mira yang melihat melalui jendela pesawat sedikit terbelalak kaget saat melihat bagian air terjun yang hanya di isi oleh gua sempit dengan bagian terdalam gua hanya berjarak seratus meter. Pesawat terus melaju, seolah tidak ragu untuk menabrak dinding bagian terdalam gua.

Saat pesawat hendak menabrak gua itu, tiba-tiba saja ruang tepat di depan dinding terdalam gua terdistorsi membuat pesawat terlihat seolah-olah menembus dinding gua itu.

Let The Universe Tell Where stories live. Discover now