Chapter 91 : Kelas Professor Fern

20 2 0
                                    

Krriiiing!

"Baiklah kita sambung di pertemuan selanjutnya."

Bunyi bel tanda akhir pelajaran berbunyi. Guru yang mengajar pun mengemasi barang-barangnya di atas meja, sebelum akhirnya ia pergi keluar ruang kelas Aero.

Setelah teriakan para murid kelas Aero menggema di koridor tempat seluruh ruang kelas murid tahun pertama berada, seluruh murid tahun pertama keluar dari ruang kelas mereka. Membuat Kabar mengenai ketua kelas Aero, anak dari keluarga ternama, Reeva Avis memiliki pacar tersebar ke seluruh murid tahun pertama akademi dalam waktu singkat.

Kabar itu membuat beberapa murid tahun pertama, apalagi yang berasal dari keluarga kelas atas, mulai mencari tahu mengenai pacar dari ketua kelas Aero. Kabar itu menjadi lebih heboh lagi, saat diketahui pacar dari ketua kelas Aero adalah anak adopsi dari keluarga Milion. Kabar itu pun kini menjadi topik hangat untuk semua murid tahun pertama, bahkan yang tidak ada hubungannya dengan Reeva dan Armaya melihat kedua sejoli itu dengan tatapan penasaran, layaknya melihat hewan langka.

Perhatian yang didapat oleh Armaya dan Reeva membuat mereka tidak nyaman. Sampai-sampai keduanya kini menjadi ragu untuk pergi keluar ruangan kelas, hal ini dikarenakan banyaknya murid tahun pertama akademi yang melihat kedua sejoli itu dari luar ruangan kelas Aero.

"Uuugh..."

Armaya langsung menjatuhkan kepalanya di atas meja dengan wajah terdistorsi. Nampak sekali penyesalan dari ekspresinya.

"Kenapa aku melakukan itu tadi pagi." pikir Armaya sambil memegangi kepalanya.

Sebagai informasi saja, Armaya menjadi canggung didekat Reeva setelah tindakan agresifnya tadi pagi. Ia kini tidak duduk sebangku dengan Reeva seperti biasa, ia duduk bersebalahan dengan Ayleen. Reeva sendiri duduk bersebelahan disamping Austin.

"Fufu..." Ayleen hanya bisa tertawa kecil saat melihat Armaya yang masih menyandarkan kepalanya di atas mejanya.

"Kenapa?" tanya Armaya, menatap Ayleen sambil mengernyitkan alisnya.

"Tidak... Aku hanya tidak menyangka kalau kau bisa se-agresif itu." jawab Ayleen sambil tersenyum jahil.

"Uugh..."

Jawaban Ayleen itu sekali lagi membuat Armaya mengerang dengan ekspresi menyesal.

Reeva yang duduk disamping Austin menatap ke arah Armaya. Saat ia mengingat perbuatan Armaya tadi pagi, seketika membuat wajah Reeva menjadi panas, ia pun menundukkan kepalanya dengan ekspresi malu.

"Reeva..." panggil Austin dengan nada rendah, ekspresinya serius.

Ricky dan Hadi yang hendak keluar kelas, langsung menghentikan langkahnya saat melihat ekspresi serius dari Austin. Bahkan suaranya terdengar berat. Pemuda bernama Austin yang sering berperilaku konyol itu kelihatan berwibawa saat ini. Wajar saja Ricky dan Hadi berhenti, tidak pernah mereka melihat Austin seperti itu.

Reeva yang dipanggil oleh Austin, mengangkat kepalanya, menatap wajah Austin dengan ekspresi khawatir. Ia sedikit tertekan dengan penampilan Austin yang nampak berwibawa.

"Ke-kenapa?" jawab Reeva dengan terbata-bata, gugup.

"Kau dengari apa yang akan ku katakan ini dengan serius..."

Bukan hanya suara, ekspresi wajah, dan gestur tubuhnya saja yang membuat Austin berwibawa. Tetapi juga gaya bicaranya yang sangat berbeda dari biasanya, membuat wibawanya semakin jelas.

Ricky dan Hadi yang awalnya ingin keluar kelas, langsung berjalan ke bangku Reeva dan Austin duduk. Mereka berdua juga ikut menatap ke Austin, dengan ekspresi serius.

Let The Universe Tell Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang