Chapter 43 : Development

45 4 0
                                    

Beberapa menit sebelumnya
Di akademi

Di daerah taman akademi, pelajar dari kelas Aero yaitu Ricky, Hadi, Reeva, dan Armaya, serta dari kelas Swift yaitu Sylvia sedang kedatangan seorang pria paruh baya. Kedatangan pria itu membuat Ricky, Hadi, dan Armaya terkejut setengah mati. Reeva, Austin, dan Sylvia, mereka malah bingung dengan datangnya pria ini.

Gaya pakaian yang formal, rambut pirang yang sedikit Spiky namun tersisir dengan rapi. Dan juga... Beberapa bekas luka yang ada di wajah, menambah efek maskulin pada pria tersebut. Tanpa pikir panjang, Armaya langsung berlari kearahnya dan memeluknya dengan erat. Pria itu hanya tertawa kecil sambil membalas pelukannya.

"Armaya... Senang bisa melihat mu baik-baik saja disini..." kata pria itu dengan senyuman lega.

"Haaahh...~ Aku jadi merasa sedikit lega karena melihat ayah disini..." balas Armaya.

"Dan juga... Senang bisa melihat kalian berdua masih hidup! Ricky! Hadi!" lanjut pria itu menyapa Ricky dan Hadi dengan senyuman semangat.

"Entah apa yang dilakukan oleh pak tua mesum ini sampai-sampai Armaya bisa memanggil mu ayah..." balas Ricky dengan wajah yang merasa ngeri.

"Baru kembali dari perang mana lagi kali ini Niko?" tanya Hadi yang tersenyum mengejek.

"Ada berbagai macam perang yang harus ku hadiri sebagai tentara bayaran... Kalian berdua juga seharusnya tahu hal itu kan? Kurasa hidup kalian cukup tenang setelah aku dan Mereo pergi... Ku harap latihan kalian tidak mengendur dasar anak-anak bajingan!" jawab pria itu dengan senyuman.

"Hei!! Jangan membuat laporan yang aneh-aneh kepada Mereo!! Aku hampir tewas hanya karena laporan aneh mu sialan!!" balas Ricky yang menggerutu.

"Ayah... Apa ayah mengenal mereka?" tanya Armaya sambil melepaskan pelukannya.

"Hmm? Siapa? Ricky dan Hadi? Aku sudah mengenalnya sejak lama... Aku guru mereka. Aku mengajari Ricky beladiri, dan aku yang mengajari Hadi sihir." jawab pria itu.

"Sejak kapan?" tanya Armaya.

"Lama. Rasanya kalau tidak salah, sekitar satu tahun setengah setelah kamu dipindahkan ke London... Saat itu aku mencari pekerjaan baru di Liberlaville, dan kebetulan menemukan dua anak sialan ini sedang berkeliaran di daerah perbatasan hutan Magatsu. Berlari-lari dengan bebasnya tanpa beban. Tak peduli meskipun ada banyak kotoran dan luka di tubuh mereka. Lalu sejak saat itu, aku dan teman ku memutuskan untuk menjadi guru mereka."

"Ricky, siapa dia?" tanya Sylvia sambil berjalan ke dekatnya.

"Haaahh... Perkenalkan Sylvia... Ini adalah Nikolaos Archidas. Mentor ku dan Hadi selama dua belas tahun. Dari umur ku lima tahun, dia dan temannya lagi mengajari kami beladiri dan sihir untuk bertahan hidup... Jadi salah jika kau menganggap bahwa hidup ku terbilang enak sebagai keluarga Million." jawab Ricky.

"Niko mengajar dari umur kami lima tahun, dan mulai melepas kami di umur  tujuh belas tahun. Jadi satu tahun sampai kami berumur delapan belas tahun sekarang ini, dia pergi entah kemana..." lanjut Hadi.

"Nikolaos Archidas... The Uncrowned Leopard." kata Hadi.

" kata Hadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Let The Universe Tell Where stories live. Discover now