[00. Prolog]

534 114 69
                                    

"Sampai kapan kamu harus mempermalukan saya, hah? Orang orang akan berfikir saya tidak memberi mu makan sehingga kamu harus bekerja banting tulang!"

"Kamu telah merusak nama baik keluarga Sawa'ntara, Lea!"

Lea menghapus kasar air matanya, wajahnya menunduk menatap lantai yang dingin. Matanya kembali beralih pada suara gemericik kan air yang berada di luar, kembali berputar semua perkataan Della—ibunya.

Bekerja banting tulang seakan ia tak di beri makan? Lea terkekeh miris mengingatnya, bagaimana jika media tau bahwa putra tunggal sawa'ntara telah menelantarkan salah satu putrinya? Tidak kah itu lebih merusak nama sang ayah?

Bagaimana jika Ia menyebar berita bahwa Nandra—Ayahnya—tidak sebaik yang orang-orang lihat? Apa yang terjadi jika Lea berbisik pada media bahwa ayahnya adalah monster yang menakutkan? Sosok yang selalu memukulinya tanpa alasan yang jelas, angka, angka dan angka. Lea mulai muak dengan semua itu.

Mendapatkan nilai sembilan puluh sembilan berhasil membuatnya di anggap bodoh, Nandra selalu mempertontonkan Sea di media, selalu memuji gadis itu akan prestasi yang ia punya.

Sampai kapan ini berlanjut dan kapan ini berakhir? Lea juga ingin menjadi seperti sang kakak.

Kakak memang hebat, ayah sama ibu benar-benar bangga.

Luka Untuk Lea || On Going Where stories live. Discover now